Angkatan Bersenjata Philipina (AFP) lagi-lagi melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Front Pembebasan Islam Moro. AFP bergabung membantu salah satu klan di wilayah tersebut menyerang pasukan MILF dengan tembakan-tembakan mortir, disaat mereka justru ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian pemerintah untuk menengahi koflik antara penduduk lokal.
Pasukan Gabungan dari Batalyon Infanteri ke-6 dan pasukan pengintai dari Divisi Infanteri ke-6, Angkatan Darat Philipina yang ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian pemerintah, menyerang pasukan Angkatan Bersenjata Islam Bangsamoro dari Moro Islamic Liberation Front (BIAF – MILF) di Barangay Lagitan dan Meti di Sinsuat Datu Blah, Mindanao.
Pasukan tersebut bergabung dengan pasukan Datu Randy Karon dalam menyerang posisi para pejuang MILF.
Mortir-mortir ditembakkan oleh pasukan gabungan AFP dan Dato Randy Karon ketika menyerang pasukan MILF yang mempertahankan posisi mereka setelah penyebaran pasukan perdamaian pemerintah di Barangai Tran, Kalamongog dan Datu Karon provinsi Sulatan Kudarat dan Datu Blah Sisuan 13 Juni lalu.
Salah seorang pejuang Moro Sangat menyayangkan bahwa pasukan perdamaian yang diumumkan pemerintah, yang seharusnya tidak berpihak pada perseteruan antara Kelompok Datu Randy dan kekuatan MILF lokal dan keluarga Caludtiag, adalah orang-orang yang justru menyerangnya di siang hari bolongatas persekongkolannya dengan pasuka salibis Filipina.