Tabligh Akbar Indonesia Damai Tanpa Syiah di Mesjid Al Furqon DDII Dipadati Massa

17 Sep 2012Redaksi Berita Islam Terkini

Jakarta-HASMI.org|Setelah mendapat penolakan di Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia, Jakarta Pusat,Tabligh Akbar bertajuk “Mengokohkan Ahlus Sunnah wal Jamaah di Indonesia” berlangsung di Masjid Al-Furqon Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jl Kramat Raya 45 Jakarta Pusat, Ahad (16/9/2012).

Acara yang digawangi Forum Pemuda Islam Jakarta (FORPIJA) sekaligus deklarasi #IndonesiaDamaiTanpaSyiah ini berjalan lancar dan syi’ar. Massa memadati ruang utama dan selasar Masjid.

indonesia damai tanpa syiah

FORPIJA yang merupakan gabungan dari ormas dan pemuda Islam ini, selain mengeluarkan pernyataan sikap dan dukungan terhadap Fatwa MUI Jawa Timur tentang kesesatan Syiah, juga mendeklarasikan #IndonesiaDamaiTanpaSyiah di pengujung acara.

Sementara itu Sekjend Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir menyebut pemindahan acara dari Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia, ke Masjid Al-Furqan karena adanya tekanan kepada Deputy Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk membatalkan acara tersebut.

Tekanan untuk membatalkan acara di Masjid BI yang digagas oleh Forpija itu menyebut acara Tablig Akbar sebagai upaya memecah belah umat dan menyebut para pembicara sebagai provokator.

”Itulah liciknya mereka, memutar balik fakta dan menyebut kita provokator dan agen zionis,” jelas pengasuh Arrahman Qur’anic Learning (AQL) ini.

Acara yang juga mendapat dukungan dari ormas-ormas dan media massa Islam ini akhirnya bisa terselenggara. Ratusan massa kaum Muslimin baik laki-laki maupun perempuan antusias mendengarkan orasi dan pemaparan dari para tokoh tentang bukti-bukti kesesatan Syiah.

Selain Bachtiar Nasir, hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh muda dan para ulama yang selama ini dikenal konsen dalam menolak keberadaan Syiah.

Mereka adalah Ustadz Ahmad Farid Okbah (Pimpinan Pesantren Al-Islam, Bekasi), Ustadz Fahmi Salim (Wakil Sekjend MIUMI), Ustadz Adnin Armas (Direktur Eksekutif INSIST), Ustadz Muhammad Al-Khaththath (Sekjend FUI), Ustadz Abu Muhammad Jibriel (Wakil Amir MMI), Ustadz M. Amin Djamaluddin (Ketua LPPI), Habib Zein Al-Kaff (Yayasan Al-Bayyinat), dan Ustadz Muhammad Yunus (Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur dan Sekretaris Gerakan Umat Islam Bersatu Jawa Timur), serta beberapa perwakilan dari laskar-laskar organisasi massa Islam.

M. Amin Djamaluddin, tokoh yang selama ini dikenal getol membongkar kedok kesesatan ajaran Syiah memaparkan penyimpangan-penyimpangan dari segi akidah dan tata cara ibadah penganut syiah.

Semua paparan Amin Djamaluddin didasarkan pada fakta-fakta yang tertera dan ditulis oleh tokoh-tokoh Syiah sendiri. Termasuk buku yang ditulis oleh Emilia Renita alias Niken, istri dari tokoh Syiah Jalaluddin Rakhmat.

Kalau ada orang Syiah di tempat ini, dan tidak suka dengan apa yang dipaparkan, silakan gugat saya ke pengadilan. Kita bongkar dan buka-bukaan di Pengadilan,” tantang pria yang pernah menjadi sekretaris tokoh Masyumi, Mohammad Natsir ini.

Semua pembicara yang hadir dalam acara tersebut menyepakati agar pemerintah Republik Indonesia bertindak cepat untuk membubarkan kelompok Syiah yang telah membuat keresahan dan mengancam stabilitas keamanan nasional itu.

“Tak ada pilihan lain bagi pemerintah selain membubarkan kelompok yang telah melakukan penodaan terhadap Islam dan penistaan terhadap para sahabat Nabi ini,“ tegas AhmadFarid Okbah.

Acara yang dimulai sekitar pukul 13.00 harus diskors saat waktu Ashar tiba, dan kembali dilanjutkan ba’da ashar hingga pukul 16.30 WIB. (Salam-Online.com, HASMI.org)