Renungan Untukmu Wahai Muslimah

Islam sangat memuliakan seorang wanita, sampai-sampai kemulaian seorang ibu lebih tinggi daripada seorang ayah. Namun di sisi islam juga mewanti-wanti para wanita, karena merekalah yang paling banyak masuk neraka nanti.

Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ، قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللهِ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَط

“diperlihatkan kepadaku neraka oleh Alloh, maka ternyata kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita yang kufur.’ Nabi ditanya: ‘apakah mereka kufur kepada Alloh?”, beliau menjawab: “mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. kalau engkau berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka yakni para istri selama waktu yang panjang, kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu yang tidak dia sukai, niscaya dia akan berkata; ‘aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.”

Tak hanya kufur kepada kebaikan suami, para wanita muslimah yang telah berkelurga saat ini, juga dihasut sedemikian rupa oleh setan dengan media-media yang ada.

Sehingga sadar atau tidak, wanita-wanita itu telah dijauhkan dari nilai-nilai kemuliaan yang telah diberikan islam dalam rumah tangga. Mereka menjadi tidak mau melahirkan, malu punya anak banyak dan sangat materialistis. Walhasil pertengkeran suami istri di rumah sangat sulit untuk dihindari.

Hal ini dikarenakan para wanita muslimah dijejali tontonan-tontonan infotainment berisi gossip, ghibah alias menggunjing, agar para muslimah mengikuti kehidupan serba hedonis ala artis-artis. Dan nampaknya setan telah berhasil mengeluarkan sebagian muslimah dari kemuliaannya, sehingga tidak sedikit wanita yang ingin menjadi penyanyi, yang tidak malu lenggang-lenggok mengumbar auratnya.

Perhatikanlah dengan seksama kenyataan yang kita saksikan sekarang! Para wanita semakin menjauh dari agamanya, para wanita semakin merusak dirinya sendiri dengan perilaku-perilaku jelek atau perilaku yang dilarang oleh agama. Pengrusakan terhadap para wanita ini memang disengaja oleh para perusak, dengan tujuan agar kebanyakan muslimah khususnya di negeri ini semakin jauh dari agama dan agar wanita-wanita itu tidak lagi menunaikan kewajiban-kewajibannya. Bukan hanya para ibu rumah tangga, kini para remaja muslimah pun mereka digiring untuk mencintai musik, menonton konser music dimana-mana dan lain sebagainya. Selain itu Mereka juga digiring untuk menjadi penyanyi-penyanyi, mengikuti audisi-audisi jadi bintang sinetron dengan diiming-imingi kepopuleran, kekayaan, atau fasilitas yang menggiurkan. Inilah realitasnya, remaja-remaja muslimah kita dicekoki pesona kenikmatan dunia, dijauhkan dari pelajaran akhlak mulia, serta dijauhkan dari ilmu-ilmu islami yang bermanfaat. Mereka cinta dunia dan tak kenal akherat.

Tak cukup sampai disitu saja perusakan bentuk lain yang menyerang kaum muslimah ialah melalui busana atau pakaian. Kini tidak sedikit muslimah yang malah malu jika ia menutup auratnya. Sebab orang-orang bejat atau syetan dari golongan manusia menciptakan busana yang memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh bahkan hamper telanjang dengan alas an modis, eksis dan berlabel artis. Salah satu contohnya adalah celana legging, yang sangat ketat. Sehingga Jika seorang wanita memakai pakaian ini, kakinya akan terbentuk dengan jelas seperti tidak memakai penutup sama sekali. Hanya terlihat warna di kaki menandakan si wanita sesungguhnya memakai celana.

Celana legging ini dipromosikan sedemikian rupa, bahkan ada satu tabloid yang memaparkan tentang betapa istimewanya celana ini. Sampai-sampai ditulis bahwa“… legging bisa membuat penampilan biasa menjadi luar biasa. Yang jelas legging memang membuat tampilan menjadi lebih simple dan cantik.” Kemudian Untuk menambah betapa menariknya celana legging ini, maka ditampilkanlah artis-artis luar yang sedang memakai celana tersebut dengan aneka model. Tujuannya tidak lain, agar semakin banyak wanita muslimah yang tertarik lalu ikut memakainya.

Buktinya pendengar, sekarang ini kita menyaksikan banyak sekali dari kalangan wanita muslimah wara-wiri di depan umum dengan mengenakan celana legging dan baju atasan yang ngepres, sedang jilbabnya sangat pendek. Inilah yang disebut dalam hadist sebagai “berpakaian tetapi telanjang”. Wanita-wanita ini tidak masuk dalam surga, bahkan mencium wanginya saja tidak akan.

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah saya lihat sebelumnya; sebuah kaum yang membawa cemeti seperti layaknya ekor-ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukuli manusia, kemudian wanita yang mengenakan pakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok ketika berjalan, kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang condong; wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aromanya, padahal sungguh aroma surga dapat tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.”
(HR. Muslim)

Pendengar yang budiman, yang dimaksud dengan “berpakaian tapi telanjang” adalah

  1. Bahwa mereka itu berpakaian dengan pakaian yang pendek yang tidak menutupi aurat yang seharusnya ditutupi.
  2. Mereka mengenakan pakaian tipis yang tidak menutupi kulitnya dari pandangan orang yang memandang.
  3. Mereka mengenakan pakaian ketat yang memang menutupi kulit dari pandangan, namun menampakkan lekuk dan bentuk kemolekan tubuh. Oleh sebab itu tidak boleh bagi wanita muslimah mengenakan pakaian-pakaian ketat, kecuali hanya di hadapan suaminya saja. Mudah-mudahan Alloh ta’alaa menjauhkan kita dari hal-hal yang dapat menghalangi kita dari surga dan segala kenikmatan didalamnya.

Amin. Wallohu a’lam.

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *