Pengungsi Kelud: “Kami Sangat Berterimakasih Kepada HASMI”

2014-02-15 20.30.29

Bogor – (www.hasmi.org) | Tim utusan dari Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami (HASMI) yang mengirim masker untuk para pengungsi korban gunung Kelud Kediri, telah sampai pada Sabtu malam (15/02/2014) pukul 19.00wib. Tim yang diketuai oleh Ustadz Abdurrohim, perwakilan dari DPP HASMI Pusat, membawa sekitar 8000 masker menuju lokasi pengungsian.

Setelah sampai dilokasi, Tim langsung menuju ke titik terdekat dengan gunung kelud. Namun hanya sampai pos 1 tim bisa bergerak sebab dilarangnya orang yang tidak berwenang untuk bergerak lebih dekat lagi.

“Maaf, Bapak dan tim tidak diperkenankan lanjut lebih dekat lagi. Sebab sampai saat ini gunung masih berstatus awas.” Larang Penjaga pos 1, Gunung Kelud, Wates, Kediri pada sabtu malam (15/02)

Pos 1 adalah posisi terdekat terakhir dari gunung yang diperbolehkan penjaga. Pasalnya, dusun terdekat dari gunung pun (Dusun Sugih Waras) telah disterilkan dari penduduk.

Setelah mengamati situasi gunung kelud, tim kembali menuju lokasi pengungsian yang terletak kantor kepala desa tawang, kecamatan wates, kab. Kediri Smp negeri 2 wates  koramil wates.

Udara di lokasi masih berbaur dengan abu vulanik, sehingga Tim pun bergerak dengan mengenakan masker.

Sepanjang perjalanan Tim, terdapat dua jenis debu yang berterbangan, pertama debu halus yang berwarna putih kecoklatan (ini yang terbang jauh mulai dari radius 10km dari gunung sampai ke bandung). Sedangkan yang kedua yaitu berupa pasir hitam kasar dan batu-batuan sekepalan tangan yang berada diradius kurang dari 10km dari gunung.

Para pengungsi sangat senang dan berterimakasih atas pembagian masker-masker ini. Mengingat masker menjadi satu kebutuhan penting setiap penduduk dalam menghirup udara.

“Alhamdulillah, kami sangat berterimkasih kepada HASMI atas pembagian masker ini, memang sampai saat ini kami sangat membutuhkannya” Ucap seorang pengungsi kepada Tim Relawan Ormas Islam HASMI.

Ustadz Abdurrohim menjelaskan bahwa kondisi mental dan fisik para korban berbeda-beda. Kalangan pemuda-dewasa mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan, akan tetapi kalangan orang tua dan anak-anak terlihat sangat lelah, bahkan terdapat beberapa di antara mereka yang terauma.

Sampai saat ini jumlah pengungsi sudah mencapai 100.200 jiwa.

Para pengungsi berharap agar musibah ini cepat berlalu.

“Kami berharap musibah ini cepat berlalu, kami ingin segera kembali beraktifitas seperti biasa.” Kata salah seorang pengungsi ketika diwawancarai wartawan hasmi.org pada Ahad (16/02)

Ketua Tim, Ustadz Abdurrohim menyimpulkan bahwa becana merupakan ujian dan peringatan dari Alloh. Semoga dengan bencana ini, penduduk sekitar gunung yang terkena dampak langsung bencana ini menjadi semakin dekat dengan  Sang Pencipta Gunung tersebut, dengan cara kembali ke jalan-Nya. Serta secara totalitas meninggalkan peribadatan syirik  seluruhnya.

Dilaporkan, sampai siang ini kondisi jalanan di kediri masih tertutup abu vulkanik setebal 1cm hingga 3cm, dan mulai mengeras karena diguyur hujan semalaman. Dan insyalloh hari Senin ini (17/02) Tim akan kembali ke bogor. (Red-HASMI/Ustadz Abdurrohim/ Husin)

Check Also

BELAJAR DARI KISAH HABIL & QABIL (Oleh: Hanif, S.Th.I.)

BELAJAR DARI KISAH HABIL & QABIL Oleh: Hanif, S.Th.I.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *