Rutherford – (www.hasmi.org) | Para mahasiswa Muslim yang menghadiri pekan budaya di sebuah sekolah tinggi di Tennessee merasa kecewa setelah menemukan adanya penyebaran pamflet ofensif yang menyebarkan pesan anti-Muslim di sebuah tempat yang dilakukan oleh federasi Yahudi.
“Ini adalah sebuah pecan kebersamaan dan juga sebuah pekan untuk mengeksplorasi budaya-budaya dan tidak seharusnya memiliki muatan politik yang dapat mendorong orang tercerai-berai,” mahasiswa Muslim Merna El-Rifai berkomentar.
El-Rifai adalah salah satu mahasiswa yang menemukan pamflet di sebuah bilik yang disebarluaskan oleh Federasi Yahudi di Nashville dan Tennessee Tengah.
“Sungguh sayang anak-anak Palestina diajari kebencian dan kekerasan di Masjid-masjid,” tulisan dalam pamflet itu menyebutkan.
Dengan adanya keluhan tentang pesan yang disampaikan dalam pamflet tersebut, Federasi Yahudi mengeluarkan permintaan maaf dan mengatakan bahwa pamflet tersebut seharusnya tidak diperuntukkan untuk mahasiswa.
“Federasi Yahudi Nashville dan Tennessee Tengah meminta maaf jika kita telah menyinggung perasaan siapapun kemarin di Pekan Warisan Budaya di Ravenwood High School,” kata Federasi Yahudi dalam sebuah pernyataan.
“Di antara banyak slebaran yang akan kami sebarkan di meja kami, ada satu brosur yang kita seharusnya tidak mendistribusikannya.
“Sebagai agama minoritas, kami menghormati dan memahami perasaan komunitas Muslim menjadi sasaran,” tambah pernyataan itu.
Permintaan maaf tersebut tidak mencela apa yang tertera dalam pamflet, sehingga hal ini sangat mengecewakan banyak mahasiswa Muslim.
“Permintaan maaf itu tidak menyebutkan bahwa anda tidak setuju dengan isi pamflet itu,” kata Aktivis Muslim Drost Kokoye.
“Meminta maaf karena memiliki sebuah pamphlet, tidak sama dengan meminta maaf karena mengkonotasikan umat Islam dengan teroris.”
Orang tua El-Rifai, dari Murfreesboro, Tennessee, bertemu dengan pejabat sekolah untuk mengajukan keluhan resmi.
“Saya telah mengalami orang-orang datang kepada saya dan berteriak teroris, orang-orang yang tidak saya kenal,” kata El-Rifai.
“Itu menyinggung perasaan saya karena saya merasa bahwa hal itu sebagai berkelanjutan dan tidak ada yang berubah,” tambahnya.
Meskipun tidak ada perkiraan resmi, AS adalah rumah bagi 7-8 juta Muslim. Sebuah jajak pendapat Gallup sebelumnya mendapati bahwa mayoritas orang Muslim Amerika setia kepada negara mereka dan optimis tentang masa depan mereka di Amerika Serikat. [Red-HASMI/On]