DEPOK (www.hasmi.org) Para anggota legislative (Caleg) di kota depok sedang gencar memperkenalkan diri pada konstsikuensi. Namun,kerap kali terjadi persaingan tak sehat antar caleg sesame maupun beda partai politik. Bahkan caleg satu bendera partai sampai saling membunuh.
Menurutnya,menjalang datangnya masa pemilihan legislif (Pileg) pada 9 April mendatang persaingan semakin ketat,menanggapi hal itu sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Depok,H.Khoirullah Ahyari meminta agar dalam persaingan politik tetap mengedepankan nilai ukhuwah (Persaudaraan).
“Partai boleh beda, ukhuwah dan kebersamaan harus tetap terjaga. Pilihan politik boleh beda, caleg boleh beda, tapi persaudaraan dan sikap saling hormati harus dijaga. Sebab, tiap orang pasti punya pilihan berbeda,” ujarnya kemarin.
Saat ini para caleg harus mengedepankan akhlakul karimah,program yang baik,cara kampanye yang baik dan optimis semua melakukan perbaikan. Untuk itu,ia meminta agar mendukung demokrasi bisa berjalan dengan baik dan bisa bersikap lebih dewasa,katanya.
“Seluruh komponen bangsa harus sama-sama kawal NKRI. Kalau itu tercapai,maka akan menjadi bangsa bermartabat,mulia,sejahtera lahir dan batin,” tambahnya.
Hanya saja dalam hal pemasangan alat peraga kampanye (APK) masih banyak dipasang pada titik-titik yang terlarang,ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kota Depok,Sutarno enggan berkomentar terkait persaingan antar caleg.
“Kalau bicara itu (persaingan antar caleg dalam perebutan massa,red) bukan kapasitasnya. Cuma, kalau untuk APK kita sudah rekomendasikan KPUD Depok untuk menertibkannya,” ungkapnya.
Petinggi Parpol dan petinggi DPRD Depok juga banyak memasang APK ditempat terlarang,“Kalau terkait pelanggaran,ya kita juga masih menunggu laporan dan memantau terus,”jelasnya.(Red/HASMI/NABAWIA)