Pertanyaan:
Maaf pak ustadz, kalau anjuran Rasul kita boleh minta doain pada orang yang saleh yang masih hidup, mengapa tidak pada orang yang sudah mati..?? Kan yang sebenarnya yang mati hanya jasad, dan secara tempat dia hanya pindah tempat yaitu alam kubur.. Dari alam kandungan ke alam dunia dari alam dunia ke alam kubur, dst. Pencerahan sangat saya harapkan, jazakumullah khoiron ahsanul jaza’.
Wassalam.
Ilyas (IY-001)
Jawaban:
Wa Alaikum Salam Warohmatullohi Wabarokatuh
Segala puji bagi Alloh Rabb semesta alam. Semoga sholawat dan salam tercurahkan kepada Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Ketika seseorang meninggal dunia, maka ia tidak lagi bisa beramal sholeh. Semua amalnya terputus, kecuali warisan amal sholeh yang telah ia amalkan sewaktu hidup. Termasuk di antaranya MINTA DIDOAKAN oleh orang yang sudah meninggal. Karena doa adalah amal sholeh yang hanya bisa dilakukan oleh orang hidup.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: « إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ »
Abu Hurairah rodhiyallohu’anhu meriwayatkan hadits bahwa Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam bersabda, “Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Orang yang sudah meninggal dunia, maka ia akan memasuki alam lain yang berbeda. Setiap kita tidak mengetahui hakikat kehidupan seseorang setelah kematian, apakah ia selamat atau tidak. Kecuali yang sudah dikabarkan berdasarkan wahyu.
Berdoalah langsung kepada Alloh subhanahu wata’ala. Dia sudah memerintahkan kita berdoa langsung kepada-Nya,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2]: 186)
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhan kalian berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir [40]: 60)
Adapun jika MEMINTA DOA kepada orang yang telah meninggal dunia maka itu kesyirikan. Seperti meminta rezeki, jodoh, kesuksesan karir, dan meminta manfaat lainnya, atau untuk menangkal mudharat. Orang yang sudah meninggal tidak mampu mengabulkan doa orang-orang yang masih hidup. Bahkan mereka tidak bisa mendengar doa tersebut, dan berlepas diri dari orang-orang yang berdoa dan beribadah kepada mereka. Dalam QS. Fatir ayat 13-14, Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ. إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ
“Orang-orang yang kalian berdoa selain Alloh tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu berdoa atau menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu.”
Semoga kita semua diberi petunjuk dalam memahami dan mengamalkan kemurnian ajaran Islam . Amin
Mohon diperjelas tadz
(1) meminta didoakan mayit itu apakah mayit yang akan mengabulkan doa, atau mayit diminta berdoa kepada Allah. ?
(2) setahu saya, salam kita di kuburan didengar oleh mayit, dan salam kita akan dijawab oleh mereka. . Bukankah salam mereka, juga berarti ada doa yang dipanjatkan pada Allah untuk kita ?
Jazakumullah khoir
Mohon maaf pak ustadz. Tapi, kebanyakan ulama sepakat menyatakan bahwa tawasul kepada orang hidup maupun yang sudah meninggal itu diperbolehkan. Karena pada hakikatnya, orang yang sudah meninggal itu ruhnya dikembalikan oleh Allah sehingga mereka bisa mendengar suara sendal orang2 yg meninggalkan kuburannya (hadits Bukhari).
Dan orang2 yang mati di jalan Allah itu tidak mati, melainkan hidup (Al-Qur’an)
Dan banyak sekali pondok pesantren di Indonesia ini yang mengajarkan tawasul, mohon dikoreksi kembali pernyataan ustadz terhadap haramnya tawasul.
Terima kasih