MAKNA ISLAM

sujud keimanan

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Kaum muslimin rahimakumullah……

Seorang kawan pernah ditanya tentang arti Islam, maka dengan sangat mudah dia menjawab; I-nya adalah Isya, S-nya adalah Shubuh, L-nya adalah Lohor, A-nya adalah Ashar, dan M-nya adalah Maghrib.

Mungkin sekelumit dari jawaban ini merupakan gambaran tentang pema-haman Islam dari umat muslim di Indonesia, mungkin tidak banyak namun tidak sedikit juga kaum muslimin yang tidak memahami pengertian Islam itu sendiri. Kenapa dirasa penting? Karena kalau artinya saja tidak bisa dipahami, bagaimana seorang muslim mampu menjalankan kandungan-kandungan yang ada di dalamnya.

Kaum muslimin rahimakumulloh

Islam artinya adalah penyerahan diri kepada Allah dengan beriman dan bertauhid kepada-Nya dan mengikuti sayari’at-Nya yang dibawa oleh para rosul-Nya.

Allah  berfirman:

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (QS. An-Nisa [4]: 125)

“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (QS. Luqman [31]: 22)

Kaum muslimin rahimakumulloh

Islam adalah satu-satunya agama yag diturunkan dan disyariatkan oleh Allah . Dan satu-satunya agama yang diakui dan diterima oleh-Nya. Allah  tidak akan menerima agama lainnya dari siapapun, kapanpun dan di manapun juga. Allah  berfirman :

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (QS. Ali ‘Imron [3]: 19)

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”   (QS. Ali ‘Imron [3]: 85)

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH II

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، رَبِّ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ  وَعَلَى آلِهِ اْلأَطْهَارِ وَصَحْبِهِ الرَّافِعِيْنَ قَوَاعِدَ الدِّيْنِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ:

Kaum muslimin rahimakumullah…

Islam terdiri dari aqidah dan syari’ah. Aqidah Islam sama pada setiap zaman. Sedangkan syari’at Islam terkadang ada beberapa perbedaan dari satu nabi ke nabi lainnya, semua itu adalah kehendak Allah  yang sesuai dengan hikmah-Nya. Namun setelah kedatangan Nabi Muhammad  , tidak ada syari’at yang diterima oleh Allah  kecuali syari’at yang dibawa oleh beliau, dan tidak ada orang yang berhak dinamakan muslim kecuali mereka yang mengimani kerasulannya dan mengikuti syari’ahnya. Allah  berfirman :

“Untuk tiap-tiap umat diantara kalian, kami berikan aturan dan jalan yang terang.”  (QS. Al-Maidah [5]: 48).

Nabi  bersabda:

(( وَالَّذِي نَفْسِي مُحََّمَدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةُ يَهُوْدِيُ وَلاَ نَصْرَانِيُ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالِّذِي أَرْسَلَتْ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ ))

“Demi Rabb yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak seorang pun dari umat ini, baik Yahudi maupun Nashrani yang mendengar tentang aku, kemudian mati tidak mengimani sesuatu yang aku diutus karenanya, kecuali dia termasuk penghuni neraka. (HR. Muslim)

Maka dapat dikatakan pengikut Nabi Musa  pada zamannya adalah orang-orang muslim, dan juga pengikut Nabi ‘Isa  pada zamannya merupakan orang-orang Muslim, begitu pun semua manusia yang hidup pada masa kenabian dari Nabi Muhammad  jika mereka beriman kepadanya maka mereka adalah orang-orang muslim.

Kaum muslimin rahimakumulloh

Islam adalah agama yang sempurna, kesempurnaan Islam adalah mutlak dari semua segi, baik aqidahnya, hukum-hukumnya maupun segi-segi lainnya. Yang demikian itu dikarenakan Islam adalah haq dan datang dari Dzat yang Maha sempurna, Allah . Kesempurnaan Islam bertolak dari kesempurnaan Allah . Islam adalah agama yang abadi, tidak akan punah sepanjang zaman dan tidak akan tertinggal oleh zaman manapun.

Allah  berfirman:

“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian.” ( QS. Al-Maidah [5]: 3).

Dengan ini semoga Allah memberikan kemuliaan dan keistiqomahan dalam menjalankan keislaman kita dan senantiasa menuntun kita ke jalan yang lurus.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Check Also

Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Ujian – Khutbah Jumat

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *