JAKARTA – Majelis Mujahidin menyerukan Jihad melawan siapa saja yang melakukan penyerangan kepada kaum Muslim Ambon. Umat Islam wajib mempersiapkan kesiagaan untuk membantu sesama Muslim di Ambon supaya.
Pecahnya kerusuhan Ambon 11 September 2011, disinyalir Majelis Mujahidin sebagai pengulangan modus kerusuhan Ambon 19 Januari 1999. Keduanya bernuansa SARA, terjadi dalam suasana Idul Fitri, didahului oleh pembantaian umat Islam yang dilakukan kelompok Kristen, dan terjadi di daerah yang didominasi aparat Kristen.
Menurut Majelis Mujahidin, insiden bernuansa SARA di Ambon (11/9/2011) yang terjadi sepuluh hari setelah umat Islam merayakan Idul Fitri 1432, mengingatkan memori bangsa pada rusuh SARA belasan tahun sebelumnya. Pada 19 Januari 1999, kerusuhan Ambon pecah tepat pada hari raya Idul Fitri 1421.
“Modusnya sama, pembunuhan warga Muslim oleh warga Kristen, lalu pihak Muslim menuntut balas, sehingga terjadi konflik horizontal yang menelan banyak korban,” jelas Majelis Mujahidin yang diterima voa-islam.com, Rabu (14/9/2011).
Berdasarkan fakta dan data yang ada, Majelis Mujahidin menyimpulkan, kerusuhan yang terjadi pada momentum 9/11 (baca: 11 September) yang sedang diperingati Amerika Serikat sebagai hari tragedi Bom WTC, adalah penzaliman yang dialami oleh umat Islam di daerah-daerah yang didominasi aparat atau pemerintahan Non Islam di seluruh dunia.
Karenanya, sebagai solusinya, Majelis Mujahidin mendesak pemerintah agar menentukan komposisi yang proporsional antara aparat Muslim dan aparat Kristen di Ambon. Karena dominasi aparat pemerintah dan aparat keamanan beragama Kristen di Ambon, mudah memicu diskriminasi terhadap umat Islam, baik diskriminasi sosial, politik, maupun keamanan.
Jika diskriminasi terhadap umat Islam di Ambon berujung pada penzaliman dan pembantaian, maka Majelis Mujahidin menyerukan umat Islam untuk berjihad membela sesama Muslim di Ambon.
“Kepada kaum Muslimin Indonesia, manakala kasus ini direkayasa ke arah permusuhan terhadap kaum Muslim Ambon akibat sikap diskriminatif dari oknum-oknum polisi dan keamanan, maka Majelis Mujahidin menyerukan Jihad melawan siapa saja yang melakukan penyerangan kepada kaum Muslim Ambon,” tegas Majelis Mujahidin yang ditandatangani Ketua Irfan S. Awwas dan Sekretaris M Shabbarin Syakur. “Kesiagaan kaum Muslimin untuk membantu saudaranya di Ambon supaya dipersiapkan,” pungkasnya. (Redaksi-HASMI//VO).