Dua hari menjelang referendum konstitusi Mesir, kubu oposisi Mesir dari partai liberal dan sekuler mengimbau pendukungnya untuk memberikan suara dalam referendum yang akan diselenggarakan pada Sabtu (15/12/2012). Akan tetapi, mereka diminta untuk tetap menolak Konstitusi baru yang diluncurkan pemerintahan Presiden Muhammad Mursi.
Para petinggi kubu oposisi menyatakan bahwa satu-satunya jalan untuk menggagalkan konstitusi baru adalah dengan mengikuti referendum. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh petinggi NSF, Hamdeen Sabahi, “Masyarakat agar bisa memilih di bilik suara,” kata Sabahi.
Sementara itu bekas ketua Liga Arab, Amr Moussa mengatakan, oposisi akan datang dan berpartisipasi ke bilik suara saat referendum tiba. Perlawanan menggagalkan konstitusi baru, menurut dia, adalah dengan cara mendatangi tempat pemungutan suara.
‘’Kami (oposisi) akan ikut (memilih) dan mengatakan tidak (mendukung),’’ katanya.
Kaum sekuler-liberal sudah menolak keras Konstitusi Baru yang menetapkan Syariat Islam adalah rujukan utama Undang-Undang.