Ketika Terjatuh Dalam Riba

 

Pertanyaan:
Jazakallah khoiroon katsiroo..
Bagaimana jika kita sudah tergelincir oleh riba tersebut. Contoh untuk pinjaman pernikahan. Solusi apa yang harus saya perbuat?
Pertanyaan selanjutnya.
Bagaimana pandangan anda mengenai Habib… Bukankah mereka turunan atau memiliki nasab dari Baginda Rosululloh Muhammad sholallohu’alaihi wasallam, sehingga keilmuannya turun temurun jelas dari Beliau Nabi Muhammad sholallohu’alaihi wasallam dan patut kita contoh?

willy

Jawaban:
Alhamdulillah wassolatu wassalamu ala Rosulililah amma badu:
Jika sudah terjerumus dalam riba maka segera bertaubat, dan segera lunasi hutang. Bila bisa hanya pokonya saja.

Alloh subhanahu wata’ala berfirman:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Qs. an-Nur: 31).

Dalam islam seseorang mulia dengan ketakwaan bukan dilihat dari garis keturunan. Alloh subhanahu wata’ala berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Alloh ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. al-Hujurot: 13)

Imam bukhori adalah orang awam dan bukan keturunan Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam. Akan tetapi ketika beliau bertakwa dan keilmuannya sangat baik maka dijadikan rujukan utama oleh kaum muslimin. Sedangkan Abu Tholib walaupun termasuk ke dalam saudara Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam dia terhina karena tidak beriman kepadanya.

Jadi yang dijadikan standar kebenaran dan ikutan adalah ketakwaan dan keilmuan seseorang bukan karena ia habib atau bukan.

Wallahu’alam.