Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas palestina(KISPA) Ferry Nur mengatakan rencana Kerjasama Palang Merah Indonesia(PMI) dengan Magen David Adom (Palang Merah) Israel telah melukai perasaan rakyat Indonesia yang telah berjuang melawan penjajahan Zionisme Israel untuk kemerdekaan Palestina.
Ferry menambahkan, KISPA menolak rencana kerjasama tersebut apapun motif di belakangnya, karena menurutnya alasan kemanusiaan yang diajukan Jusuf Kalla bertentangan dengan perilaku Palang merah Israel itu sendiri saat peristiwa penyerangan Freedom Flotilla.
"Ketika kami ditembak Isreal di Flotilla, tidak ada pertolongan dari petugas medis ataupun Palang Merah Israel, jadi Israel tidak paham tentang kemanusiaan," katanya, Selasa (19/10) Jakarta.
Menurutnya pula, semua warga Israel bila telah memasuki usia 18 tahun mereka terkena wajib militer, tak terkecuali para anggota Palang Merah Israel, sehingga bekerjasama dengan mereka suatu hal yang mengkhianati kemanusiaan itu sendiri.
"Masyarakat Israel itu tidak ada yang sipil, semua militer. Kemanusiaan seperti apa yang diharapkan dari militer Israel?” Imbuh mubaligh yang sempat ditahan oleh Israel ini.
Kembali diterangkan olehnya, kerja sama ini adalah suatu indikasi bahwa PMI tidak sensitif terhadap penderitaan relawan kapal kemanusiaan yang mendapat serangan brutal saat melakukan misi kemanusiaan ke Gaza.
“PMI tidak peka terhadap relawan Freedom flotilla yang dilanggar kemanusiaannya,” papar Ferry.
Seperti beritakan sebelumnya, Ahad (17/10), Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, diundang mengunjungi Pusat Pengolahan Darah Palang Merah Israel (MDA) di Tel Aviv, Israel. Selama di sana, JK meninjau antara lain ruangan proses penyediaan bank darah, proses fraksionasi plasma darah, dan sistem manajemen ambulans di kota Tel Aviv.
JK diterima Professor Eilat Shinar, Blood Service Director dari Magen David Adom (Palang Merah Israel). Kepada JK, Shinar menawarkan kerja sama pelatihan dan pendidikan terkait dengan transfusi darah dan pengolahan plasma darah untuk PMI.
Menyambut ajakan tersebut, JK berencana mengadakan Kerjasama dengan Alasan Kemanusiaan.
Menanggapi kemesraan PMI dengan Negeri yahudi ini,Ferry mengatakan PMI seperti kehilangan akal, seolah-olah sudah tidak ada Negara lain yang lebih hebat dan maju dalam teknologi kesehatan dibanding Israel.
Tambahnya, JK salah alamat dalam memberikan perhatian kemanusiaannya, seharusnya perhatian tersebut diberikan kepada korban kekejaman Israel itu sendiri.
“Seharusnya JK lebih memperhatikan para anak-anak bangsa yang menjadi korban kekejaman Israel, daripada sibuk bekerjasama kepada Zionis Israel” tegas Ferry. [hidayatullah]