Keharusan Meniti Jalan Salufusshalih

index

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Kaum muslimin rahimakumullah…

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari  dari Abdullah bin Mas’ud  dari Rasululloh  , beliau bersabda; “Sebaik-baik manusia adalah generasi pada masaku, kemudian masa sesudahnya, kemudian masa sesudahnya. Kemudian datang setelah itu kaum yang persaksian mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits di atas, Rasululloh  menyebut tiga masa keemasan, masa dimana pada saat itu manusia-manusia yang ada di dalamnya adalah manusia yang terbaik. Dikatakan terbaik karena ketaatan dan ketundukan mereka kepada perintah Ilahi dan seruan sang Nabi .

Itulah zaman Rasululloh  dan para shahabat, lalu diikuti oleh masa tabi’in dan tabit tabi’in. Masa ini pula yang dikenal oleh para ulama dan kaum muslimin dengan istilah as-Salafush ash-Shalih. Sebuah masa yang saat itu kaum muslimin berpegang teguh dengan agamanya, dan menggenggam erat amanah yang diberikan Rabb mereka di atas pundak mereka. Tidak pernah sedikitpun terlepas dalam perilaku mereka baik masalah ukhrawi atau duniawi, ibadah maupun mu’amalah sehari-hari, melainkan mereka selalu di atas rambu dan petunjuk Al Qur’an dan Sunnah Rasululloh  .

Salafushalih adalah kaum muslimin pada masa permulaan Islam yang sangat dalam ilmunya, yang berjalan di atas petunjuk Nabi  , yang menjaga dan memelihara sunnah-sunnahnya, yang dipilih oleh Alloh  untuk menemani Nabi-Nya, dan dipilih untuk menegakkan agama-Nya. Mereka adalah kaum yang diridhai para imam dan pemimpin umat, yang selalu berjihad di jalan Alloh dengan sebenar-benarnya jihad, dan menghabiskan waktunya untuk menasehati umat serta memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka. Salafushalih adalah umat yang telah mengorbankan harta dan jiwa mereka demi mencari keridhaan Alloh .

Kaum muslimin rahimakumullah…

Karena itulah Alloh  banyak memuji mereka di banyak ayat dalam kitab-Nya. Salah satunya Alloh  berfirman;

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS. At Taubah [9]: 100).

Dalam ayat tersebut Alloh menyebutkan kaum Muhajirin dan Anshar, kemudian Alloh  memuji siapa saja yang mengikuti mereka, dan Alloh ridha kepada mereka dan yang datang sesudah mereka, serta mengancam dengan siksa-Nya siapa saja yang menyelisihi mereka serta mengikuti jalan lain selain jalan mereka.

Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk mengikuti mereka dalam apa yang mereka riwayatkan, dan mencukupkan diri dengan mengikuti jejak mereka dalam apa yang mereka amalkan, serta memohonkan ampun bagi mereka.

Lalu hal lain yang mengharuskan kita wajib mencontoh serta mengikuti kurun yang terbaik ini adalah firman Alloh  ;

“Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kalian (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian”. (QS. Al Baqarah [2]: 143).

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah  mengatakan: “Alloh  telah menjadikan mereka (shahabat) umat terbaik lagi adil, inilah hakekat pertengahan (al wasath). Mereka adalah sebaik-baik umat, paling adil dalam ucapan, perbuatan, kemauan, dan niat mereka. Karena itu mereka berhak menjadi saksi bagi para rasul atas umatnya ketika hari Kiamat. Dan Alloh menerima persaksian mereka atas umat, karena mereka adalah saksi-Nya, maka dari itu Dia membanggakan dan mengangkat nama-nama mereka dan memuji mereka, bahkan memerintahkan para malaikat untuk membacakan shalawat pada mereka, berdoa, dan memintakan ampun bagi mereka”.

Kaum muslimin rahimakumullah…

Inilah keistimewaan mereka dan kekhususan generasi salafushalih, mereka tidaklah sama dengan yang lain atau generasi berikutnya. Setelah Rasululloh  meninggalkan mereka  di atas agama yang lurus dan mapan, terang benderang, tidak ada kesamaran dan kerancuan serta ketidakjelasan sedikit pun, maka tidak ada alasan bagi kita untuk berpaling dari mereka, menyelisihi jalan mereka, atau bahkan wal’iyadzubillah membenci mereka.

Kita haruslah mengikuti mereka dalam ilmu tentang kejelasan dien ini, karena hal ini tidak diberikan kepada generasi selain mereka. Jadi setiap yang tersembunyi, tidak jelas, dan samar, maka penjelasan dan keterangannya ada pada pemahaman para salafushalih dalam aqidah, ucapan, perbuatan, dan agama mereka.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH II

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدَهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Kaum muslimin rahimakumullah…

Apabila kita meneliti keberadaan kita pada saat ini pasti kita akan mendapatkan perbedaan antara kita dengan para salafushalih. Namun demikian, harus tetap ada usaha dan tekad yang kuat untuk tetap meneladani mereka, bahkan usaha menempa diri untuk mendekati perilaku generasi yang terbaik ini.

Ketidaksepadanan kita dengan generasi salafushalih adalah satu hal yang pasti. Namun, dengan mencintai dan menghormati mereka mudah-mudahan itu menjadi harapan kita, agar kita dikumpulkan dan dipertemukan dengan mereka serta dimasukkan ke dalam golongan mereka. Bukankah Rasululloh  bersabda bahwa seseorang akan dikumpulkan dengan siapa yang dicintainya?

Ya Alloh, sesungguhnya kami mencintai Nabi kami, para shahabat beliau, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan melaksanakan kebajikan. Sertakanlah kami dengan mereka, dan kumpulkanlah kami bersama golongan mereka, meskipun amal perbuatan kami tidaklah sepadan dengan amal perbuatan mereka. Sungguh Engkau Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do’a.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Check Also

Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Ujian – Khutbah Jumat

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *