Banyak ayat maupun hadits Rosululloh yang menjelaskan bahwa berinfaq untuk da’wah adalah amal yang mulia dalam Islam, tingginya kedudukan orang yang berinfaq tidak hanya di akhirat semata, melainkan juga berlaku di dunia. Maka barangsiapa yang loyal, akan terangkat derajatnya, dan bagi yang bakhil akan terhina. Rosululloh bersabda: ”Orang yang baik di dunia akan menjadi orang yang baik di akhirat.” (HR. Bukhari)
Alloh pun menjelaskan dalam ayat-Nya yang mulia, bahwa berinfaq dapat menjadikan pelakunya memiliki harta yang berlimpah, ”Katakanlah, ’Sesungguhnya Rabbku melapangkan rizqi bagi siapa yang dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan apa saja yang kalian infaqkan, maka Alloh akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya’.” (QS. Saba’: 39).
Utsman bin Affan termasuk salah seorang yang menerima Islam di awal perjalanan dakwah Islam. Dia adalah laki-laki yang mendapat gelar Dzun Nurain langsung dari langit, karena dia menantu Rosululloh yang dinikahkan dengan dua orang putrinya. Beliau memiliki akhlak yang mulia, sangat pemalu, dermawan dan terhormat, senantiasa mendorong keluarga dan familinya agar lebih mendahulukan sesuatu yang kekal daripada sesuatu yang fana dan tidak mempersulit dalam segala urusan mereka. Di antara kedermawanannya adalah beliau mempersiapkan persediaan perang bagi tentara yang berada dalam kesulitan (jaisy al-’usrah, yakni pada perang tabuk).
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abdurrahman bin Khabbab dia berkata: Saya menyaksikan Rosululloh memerintahkan pasukan Islam yang berada dalam keadaan sulit (jaysyul ’usrah). Saat itu Utsman berkata, ”Wahai Rosululloh saya akan menanggung seratus ekor unta lengkap dengan alas pelana dan pelananya untuk berjuang di jalan Alloh.” Kemudian Rosululloh menyeru kaum muslimin untuk berangkat dan berperang. Utsman kembali berkata, ”Saya tanggung dua ratus unta lengkap dengan pelananya untuk berjuang di jalan Alloh.”
Untuk yang ketiga kalinya Rosululloh juga menyerukan kaum muslimin untuk berangkat ihad di jalan Alloh. Kembali Utsman berkata, ”Saya tanggung tiga ratus unta dengan sarananya yang lengkap untuk jihad di jalan Alloh ini.” Karena kedermawanannya, Utsman pun datang menjumpai Rosululloh dengan membawa seribu dinar tatkala dia sedang mempersiapkan Jaysy al-‘Usrah., sehingga Rosululloh menyampaikan berita gembira kepadanya, bahwa beliau adalah penduduk surga, sebagaimana sabda Rosululloh : “Barangsiapa yang mendanai pasukan ‘Usrah, maka untuknya surga.” Maka Utsman mendanai pasukan tersebut. (HR. Bukhari)
Beliau bersabda lagi: “Siapa saja yang menggali Sumur Rumata, maka untuknya surga.” Maka sumur itu digali oleh Utsman. (HR. Bukhari).
Semoga Alloh mencurahkan rahmat-Nya kepada Utsman bin Affan dan memberinya sebaik-baik ganjaran yang diberikan kepada para wali (kekasih) Alloh, atas jasa yang telah diberikan kepada Islam dan umat Islam. Kita pun memohon kepada-Nya semoga Dia membimbing hati para hartawan untuk bergerak mendermakan hartanya di jalan Alloh “dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah” sebelum kematian menjemput, karena kita sadar bahwa kematian akan lebih cepat menjemput kita semua, dan pasti datang tiada yang sanggup menolaknya. Maka renungkanlah sabda Rosululloh dari Asma binti Abu Bakar: ”Infaqkanlah hartamu dan jangan kamu perhitungkan, karena Alloh akan perhitungan denganmu. Dan jangan menunda-nunda karena Alloh akan mnunda-nunda pula atasmu.” (HR. Bukhari & Muslim).