Kashmir adalah sebuah wilayah di utara sub-benua India. Istilah Kashmir secara sejarah digambarkan sebagai sebuah lembah di selatan dari ujung paling barat barisan Himalaya. Secara politik, istilah Kashmir dijelaskan sebagai wilayah yang lebih besar yang termasuk wilayah Jammu, Kashmir, dan Ladakh.
Daerah Kashmirrelatif rendah dan sangat subur, dikelilingi oleh gunung yang luar biasa dan dialiri oleh banyak aliran dari lembah-lembah. Dia dikenal sebagai suatu tempat paling indah spektakuler di dunia, sehingga banyak dikunjungi oleh turis dari berbagai belahan dunia.
'Esa Al Hindi menceritakan; Kashmir adalah tanah yang luar biasa subur, dimana sumber air mengalir jernih dan sungai-sungainya melimpah ruah. Pohon-pohon terlihat di setiap sudut kita memandang. Kebun buah ada di mana-mana. Sawah-sawah dengan tanaman padi yang menyebar di seluruh negeri ini dapat digunakan sebagai bukti, betapa suburnya negeri dan tanah ini.
Kashmir berada di posisi yang luar biasa strategis, yang jika digabung dengan beberapa faktor lain menjadikan alasan jelas kenapa India mendudukinya seperti yang terjadi sekarang ini. Wilayahnya bergunung-gunung dan hutan-hutannya dipenuhi pedesaan. Puncak-puncak tertingginya berada di ketinggian 15.000-18.000 kaki yang berada di wilayah-wilayah perbatasan. Itulah sebabnya, bisa dikatakan puncak-puncak tersebut memisahkan Lembah Pendudukan (Occupied Valley) dari Azad Kashmir.
Namun, Siapa sangka di lembah yang banyak diminati turis manca negara ini jihad sedang bergejolak mempertahankan esensi tauhid melawan kepungan kemusyirikan pemerintahan India. Sejak tahun 1947 hingga kini, Kashmir menjadi wilayah rebutanIndia dan Pakistan. India ingkar janji untuk memberikan kesempatan kepada rakyat Kashmir untuk menentukan nasib sendiri sesuai dengan resolusi DK PBB yang telah disepakati. Pakistan tak mampu menolongnya, PBB diam tak melakukan apa-apa, dan OKI (Organisasi Konferensi Islam) pun tidak bisa berbuat banyak. Bagaimana sebenarnya latar belakang yang menimpa kaum Muslimin di Kashmir ini ? Apa solusi terbaik untuk mengatasi konflik berkepanjangan di Kashmir?
Kashmir, Derita Tak Bertepi
Pemerintahan syirik India telah menduduki paksa negeri ini, sejak 27 Oktober 1947 yang berbasis pada kecurangan Maharaja, pemerintahan outokrasi yang berkuasa saat itu. Sebelumnya, sejak abad 16, Kashmirdiperintah oleh Moghulis, Afghan, Sikh, dan Inggris.
Militer musyrik India adalah bencana terbesar bagi penduduk Muslim Kashmir. Kehadiran mereka sama sekali tidak diinginkan dan mereka selalu berbuat kerusakan di Kashmir. Pekerjaan mereka sehari-hari adalah melakukan pemerkosaan, pembunuhan brutal dan merampas tanah dari pemiliknya.
Mereka juga sering membuat fitnah dan propaganda perang murahan di media massa. Dalam perjuangan mereka untuk menutup daerah yang sering dikunjungi turis manca negara, mereka mengadopsi apa yang mereka sebut psikologi perang. Semua itu untuk mencegah masuknya turis. Mereka menyebarkan propaganda ekstrim. Lewat media mereka mengumumkan bahwa Mujahidin menculik orang Barat yang sedang berlibur.
Propaganda itu digunakan terus-menerus, ke seluruh Lembah kepada penduduk sipil yang menyadari bahwa semua itu fitnah tapi mereka hanya mengetahui sedikit. Rumor itu merupakan fitnah dari pemerintah India dalam konspirasi mereka.
Tidak diragukan lagi, mesin media India telah membawa berita fitnah ini dengan sukses menjadi "pemikiran" publik dunia. "Pemikiran" ini menjadi pola yang didoktrinkan sehingga membuat kengerian dan ketakutan Dunia Barat khususnya dan dunia Islam pada umumnya yang akan menjauhkan dan bahkan menghilangkan Kashmir dari daftar kunjungan wisata dan perhatian mereka. Hal ini dikarenakan Lembah Kashmir adalah tempat utama penindasan dan kekejaman yang mereka lakukan.
Di mata pemerintah penjajah, siapa pun yang menyerukan pembebasan dan kemerdekaan serta mendukung perjuangan kemerdekaan adalah seorang militan, teroris, dan fundamentalis. Selanjutnya dia akan ditangkap, disiksa, dijebloskan ke penjara, dan dibunuh. Namun, militansi perjuangan kaum muslimin di Kashmir adalah sebuah realitas yang tidak akan terhenti, yang membuat New Delhi putus asa dan menyebar hampir sejuta pasukan ke negeri ini.
Betapa ironisnya, mereka yang disebut pendukung doktrin Gandhi Tiada Kekerasan telah melakukan kebiadaban ketika merampas tanah Kashmir dari pemiliknya. Sama saja ketika mereka mengaku sebagai "Pahlawan Pemberani" padahal sesungguhnya mereka adalah individu-individu yang paling penakut ketika bertempur berhadapan.
Penyiksaan-penyiksaan terus mereka lakukan dan bahkan jumlahnya makin meningkat. Di tempat tersebut, berkumpul lebih dari empat orang pun dilarang. Setiap hari adalah mimpi buruk dan setiap tempat adalah tempat pembantaian. Setiap keluarga begitu menderita dan takut akan kekejian pasukan kafir menimpa salah seorang di antara mereka.
Pemerkosaan, penculikan, dan pembunuhan massal adalah pekerjaan sehari-hari militer musyrik India di lembah pendudukan Kashmir. Berbagai kisah tragis tentang itu semua diceritakan oleh Mujahid asal India Esa Al Hindi dalam bukunya Army Madinah in Kashmir.
Pekikan Jihad Menggema
Semenjak berubahnya kondisi dalam dekade terakhir ini, medan jihad Kashmir dibantu Allah SWT dengan kedatangan para mujahidin dari luar negeri memasuki negeri ini. Sebagian besar dari mereka berasal dari Pakistan. Para mujahidin dari luar Kashmir telah membantu dan menjadi bagian dari jihad, sebagaimana penduduk lokal.
Selama waktu bertahun-tahun di bawah tekanan, bumi Kashmir akhirnya memunculkan berbagai kelompok jihad dan jama'ah dakwah seperti: Hizbul Mujahidin (Partai Mujahidin) Lashkar-e-Tayba (Pasukan Tayba), Harakatul Anshar (Harakah Anshar), Jami'atul Mujahidin (Jamaah Mujahidin) Al Barq, Al Badar dan lain-lain. Nama jama'ah ini telah menjadi istilah yang familiar karena jama'ah-jama'ah tersebut merupakan kelompok-kelompok yang menjadi ujung tombak perlawanan.
Esa al ‘Hindi sendiri adalah seorang mualaf yang masuk Islam di usia 20 tahun dan langsung pergi berjihad ke Kashmir. Bisa dikatakan buku Army Madinah in Kashmir yang ditulis oleh beliau adalah kisah jihad Kashmir yang pertama kali ditulis dan dipublikasikan luas ke dunia Islam.
Buku ini tidak hanya berisikan kabar dan informasi fakta-fakta detail Kashmir tetapi penuh motivasi perjuangan dan empati mendalam dari pelakunya sendiri. Beliau mengungkapkan tentang jihad Kashmir:
"Jika seseorang meninggalkan jalan terhormat ini maka dia akan menebusnya. Karena kita yang memerlukan jihad dan jihad tidak memerlukan kita."
"Jangan lupa, mereka telah memberikan 'hari ini' mereka untuk 'hari esok'mu.
Mereka semua telah menemui tempat mereka,
di tempat peristirahatan para syuhada,dalam tanah indah seperti tanah yang di tumbuhi tanaman padi.
Untuk generasi baru…ingatlah, istilah 'mujahidin' tidak menjadi milik seseorang untuk disimpan.
Istilah ini hanyalah sebuah pinjaman."
Saat ini, di kawasan yang mayoritas penduduknya beragama Islam di negeri Jammu, Jihad terlaksana dengan kekuatan sepenuhnya hasil rahmat dari Allah SWT. Ribuan Mujahidin bergandengan tangan bahu membahu dengan umat Islam Kashmir sedang berjihad menentang 600.000 tentara India di seluruh medan; di pergunungan, di hutan-hutan, di bukit-bukit, lembah, pasar, dan perkampungan. Mereka berdiri berhadap-hadapan dengan musuh-musuh Hindu, berperang menentang mereka.
Para Mujahidin, dengan rahmat dari Allah SWT, telah mencapai banyak kemenangan dan keberhasilan. Sekitar 12.000 orang tentara India termasuk tiga orang jendral telah terbunuh, dan lebih dari 300 kendaraan angkutan tentara telah dimusnahkan. Allohu Akbar… Dan kini…, dan kini…, pekikan jihad terus membahana, di atas puncak-puncakgunung, dan di tengah-tengah belantara hutan dengan tanpa gentar para mujahidin terus mengumandangkan firman Alloh SWT:
وَقَاتِلُوْهُمْ حَتَّى لاَ تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَيَكُوْنَ الدِّيْنُ لِلَّهِ
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.”(QS. al-Baqarah: 193)