Banyak jalan yang ditempuh manusia dalam beragama, akan tapi Alloh subhanahu wata’ala hanya menentukan satu jalan saja yang lurus yaitu sirotul-mustaqim, jalan yang dapat menyampaikan para penitinya ke surga-Nya. Jalan selain jalan sirotulmustaqim adalah jalan-jalan menyimpang yang akan menyesatkan para penitinya ke pintu-pintu jahannam. Oleh karena itu Alloh subhanahu wata’ala hanya memerintahkan para hamba-Nya untuk meniti sirotul-mustaqim dan melarang mereka meniti jalan-jalan yang menyimpang.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ
“Bahwa yang Kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah Dia, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu menyimpangkan kalian dari jalan-Nya.”
(QS. Al-An’am: 153)
Abdulloh bin Mas’ud meriwayatkan, bahwa suatu ketika Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam menggaris satu garis lurus kemudian bersabda: “Inilah jalan Alloh”
Kemudian beliau membuat beberapa garis di kanan dan kirinya, lalu bersabda: “Ini adalah jalan-jalan, di setiap jalan ini ada setan yang menyeru kepadanya!”
Lalu beliau membaca ayat (dalam Qur’an Surat al-An’am ayat 153):
وأنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ
“Inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia. Dan jangan kalian ikuti jalan-jalan lainnya, karena kalian akan menyimpangkan dari jalan-Nya.”
(HR. Bukhori, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi)
SIROTULMUSTAQIM ADALAH ISLAM
Sirotulmustaqim yang ditentukan Alloh subhanahu wata’ala sebagai jalan satu-satunya yang lurus tersebut adalah Islam, agama yang Alloh subhanahu wata’ala turunkan untuk para hamba-Nya, sejak awal penciptaan manusia hingga hari kiamat kelak. Seluruh nabi, dari Nabi Adam ‘alaihissalam sampai Nabi Muhammad shollallohu’alaihi wasallam hanya meniti dan membawa agama Islam. Itulah sirotulmustaqim.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama yang diridoi Alloh hanyalah Islam.”
(QS. Ali ‘Imron: 19)
Untuk lebih memahami, perhatikanlah gambaran sirotulmutaqim dari Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Alloh mengumpamakan sirotulmustaqim sebagai sebuah jalan yang di samping kanan dan kirinya terdapat pagar, pada masing-masing pagar terdapat pintu-pintu yang terbuka, pada pintu-pintu itu terdapat tirai yang terurai. Di pangkal sirot ada penyeru yang mengatakan: ‘Wahai manusia, masuklah kalian semua ke dalam sirot dan jangan membelok!’. Ada pula penyeru lain dari atas sirot yang jika seseorang ingin membuka sesuatu dari pintu-pintu tersebut ia berkata: ‘Celaka kamu, jangan kau buka pintu itu, jika engkau membukanya, maka engkau akan masuk ke dalamnya!’.
Sirot tersebut adalah Islam, dua pagar adalah hudud (larangan atau batasan) Alloh, dan pintu-pintu yang terbuka adalah hal-hal yang diharamkan Alloh, adapun yang menyeru di pangkal sirot adalah penyeru Kitabulloh, dan penyeru dari atas sirot adalah peringatan Alloh yang ada pada hati setiap muslim.”
(HR. Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
ISLAM YANG DIBAWA OLEH ROSULULLOH
Sirotulmustaqim adalah Islam, Islam yang dibawa Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam, yang syariat-syariatnya pasti sesuai dan bisa diterapkan di setiap masa, tempat dan di masyarakat manapun. Karena itu kewajiban menempuh jalan Islam berlaku untuk semua manusia tanpa terkecuali, karena Beliau shollallohu’alaihi wasallam diutus Alloh subhanahu wata’ala untuk seluruh manusia.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ
“Kami tidak mengutus kamu (wahai Muhammad), melainkan kepada umat manusia seluruhnya.”
(QS. Saba: 28)
Ibnu Jarir At Thobary menjelaskan ayat ini, bahwa Alloh subhanahu wata’ala mengutus Nabi Muhammad shollallohu’alaihi wasallam bukan hanya kepada orang-orang yang berbuat syirik kepada Alloh subhanahu wata’ala dari kaumnya saja. Akan tetapi Alloh subhanahu wata’ala mengutusnya kepada seluruh umat manusia, bangsa arab dan juga non arab, yang berkulit putih dan juga kepada yang berkulit hitam…”
MENITI JALAN SELAIN ISLAM PASTI SENGSARA
Siapa yang meniti jalan selain Islam, maka Alloh subhanahu wata’ala tidak akan menerima amal-amalnya dan di akhirat mereka akan merugi lagi sengsara.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.”
(QS. Ali ‘Imran: 85)
Abu Hurairah rodhiyallohu’anhu meriwayatkan bahwa Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
“Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Tidaklah ada seseorang dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang beragama Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak beriman dengan ajaran yang aku bawa, melainkan dia pasti termasuk penghuni neraka.”
(HR. Muslim)