Nama Imam az-Zuhri adalah Muhammad bin Muslim az-Zuhri, lahir pada tahun 51 H, Alloh memberi anugerah kepadanya berupa ingatan kuat yang menjadikan sebab mendapat kemuliaan dan keagungan di dunia dan di akhirat karena digunakan untuk hal yang mulia juga. Dia terkenal dengan sebutan Ibnu Syihab az-Zuhri.
Sebagai syukur Imam az-Zuhri atas anugerah dari Alloh yang berupa cepat hafal dan ingatan kuat, ia gunakan untuk menghimpun dan menghafal hadits-hadits nabawi di dalam dadanya, baik saat belajar ataupun saat mengajar.
Kuatnya penjagaan Imam az-Zuhri terhadap hadits nabawi dapat kita perhatikan dalam kisah beliau dengan Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Hisyam meminta imam az-Zuhri untuk mendiktekan kepada beberapa orang anaknya tentang hadits nabawi, kemudian memanggil seorang sekretaris agar siap menulis hadits dari Imam az-Zuhri. Ternyata Imam az-Zuhri mampu mendiktekan 400 hadits dari hafalannya.
Setelah beberapa waktu berlalu khalifah Hisyam bin Abdul Malik ingin tahu apakah Imam az-Zuhri masih menjaga hadits nabawi tersebut atau tidak?, dia menemui Imam az-Zuhri dan berkata kepadanya dengan berpura-pura: “Catatanku dulu itu telah hilang“, lalu dia memanggil sekretaris lagi, dan Imam az-Zuhri mendiktekan lagi 400 hadits lagi. Akhirnya Khalifah Hisyam mengagumi kemampuan az-Zuhri karena setelah memadukan antara hadits pada buku pertama dibandingkan dengan hadits di buku kedua tidak berbeda sedikitpun, walau satu huruf. (Tahdzib at-Tahdzib: 9/397)
Selain Imam az-Zuhri sangat perhatian dalam menjaga hadits nabawi dengan menghafal hadits, dia juga menjaga hadits nabawi dengan menuangkan hafalannya ke dalam sebuah buku atas anjuran Umar bin Abdul Aziz . Karyanya ini sangat bermanfaat bagi para ulama’ setelahnya dan memberikan motivasi kepada mereka untuk mengumpulkan hadits-hadits nabawi yang belum tercantum dalam bukunya.
Dengan penjagaan Imam az-Zuhri terhadap hadits nabawi, kaum Muslimin sekarang ini mudah dalam merujuk hadits-hadits nabawi yang shohih dan menjauhi hadits dho’if (lemah).
Semoga Alloh menerima amal sholihnya, dan memberikan kemudahan bagi kaum Muslimin untuk selalu menjaga hadits nabawi.