Aktivitas Gunung Bromo sampai saat ini masih bergejolak dan terus mengeluarkan material pijar berupa kerikil dan pasir yang disertai abu vulkanik setinggi 1.200 meter. Namun, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum merevisi status gunung eksotik di Jatim itu dari siaga ke awas.
"Kita tidak menaikan status menjadi awas, karena bahaya primernya belum sampai ke pemukiman," kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Gede Suantika.
Bahaya primer seperti lontaran material pijar yang sampai ke pemukiman. Sementara ini, lontaran material pijar setinggi 50 meter dan terjatuh di kawasan kawah. "Kalau abu vulkanik itu juga berbahaya cuma bahaya sekunder," tuturnya.
Abu vulkanik saat mengarah ke arah timur laut atau daerah di perbatasan Lumajang dan Probolinggo. Gempa tremor masih terjadi terus-menerus dengan amplitudo cukup tinggi yakni 35 mm. Sementara itu, kemarin sekitar pukul 02.00 WIB, terjadi ledakan material pijar berupa kerikil yang menyala dan terjatuh di kawah Gunung Bromo. (Redaksi HASMI/detik)