.:: Diduga Membahayakan Pemerintah, Warga Muslim Tobago dan Trinidad di Tangkap.

PORT of SPAIN – Tekanan demi tekanan oleh pemerintah Trinidad dan Tobago terus di lemparkan kepada komunitas Muslim di sana. Mereka mulai menangkapi warga Muslim yang dianggap membahayakan keamanan Negara.

Sebut saja, La Romaine dan Ashmeed Muhammad, dua orang pengusaha Muslim dari kawasan komersial Trinidad dan Tobago ini di tangkap atas tuduhan menjual senjata api beserta amunisinya. Saat dimintai keterangan, Ashmeed mengatakan penangkapan atas dirinya merupakan bentuk tekanan terhadap komunitas Muslim setempat.

“Saya tidak tahu apa yang direncanakan pemerintah. Bagi saya, apa yang mereka lakukan merupakan bentuk pengalihan perhatian dari apa yang terjadi,” Jelas Ashmeed, seperti dikutip dari Guardian.co.tt. Pada Rabu (07/12/2011).

Ashmeed menjelaskan semenjak rencana pembunuhan PM dan sejumlah menteri senior, pemerintah menunjukan kekuasannya dengan memberikan tekanan kepada Muslim. “Saya tahu mereka akan menekan komunitas Muslim. Saya sempat bertanya kepada petugas, mengapa saya ditangkap, lalu petugas mengatakan saya mungkin mengatakan sesuatu di telepon kemudian mereka mencatat dan menangkap saya,” ungkapnya.

Ironisnya, pemerintah menuduh kalangan minoritas sebagai pelaku di balik usaha pembunuhan perdana menteri dan sejumlah menteri senior. Istilah minoritas yang dimaksud mengarah pada komunitas Muslim.

Organisasi Liga Muslim Trinidad (TML) sempat memprotes penggunaan istilah ‘minoritas’ oleh pemerintah dalam pernyataan resminya. Menurut TML, pernyataan itu menyudutkan sekaligus mengakibatkan munculnya rasa curiga masyarakat Trinidad terhadap komunitas Muslim.

Populasi Muslim di Trinidad dan Tobago mencapai 6 persen. Sebagian besar Muslim Trinidad dan Tobago merupakan keturunan India. Meski minoritas, mereka memiliki pengaruh di bidang plitik, ekonomi dan sosial. Sebagai pejabat yang terpilih berasal dari Muslim. (Admin-HASMI/rep).