Pada saat aksi protes anti-pemerintah semakin meningkat di Yaman, kelompok revolusioner Yaman telah mengambil kendali dua kota besar di utara dan timur negara itu.
Para demonstran dilaporkan mengambil alih kota al-Jawf, yang berbatasan dengan Arab Saudi di timur laut, Senin kemarin (14/3). Tiga tentara tewas dalam bentrokan yang terjadi di kota tersebut.
Para pengunjuk rasa juga mengambil alih kota Marib, sebelah timur ibukota, Sanaa, dimana di sana terdapat beberapa kilang minyak dan gas yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan internasional.
Laporan sebelumnya mengatakan Gubernur Marib Ahmad Naji al-Zaidi telah diserang dan terluka selama protes anti-pemerintah di luar markas pemerintah daerah. Dia saat inu sedang menerima perawatan di Sana'a.
Sementara itu, salah satu federasi terbesar suku Yaman, Baqil, bergabung dengan pengunjuk rasa di lapangan Perubahan yang ada di ibukota.
Dua perwira tinggi juga telah bergabung dengan para pengunjuk rasa.
Insiden ini datang pada saat polisi Yaman semakin meningkatkan penindasan mereka terhadap para demonstran. Pasukan keamanan dilaporkan juga telah mengepung sebuah kamp demonstran di Sanaa.
Setidaknya 40 orang luka-luka di ibukota setelah polisi menembaki pengunjuk rasa pada hari Seninm kemarin.
Seratus orang lainnya juga terluka pada hari Minggu sebelumnya setelah polisi dari atas atap menembakkan peluru dan gas air mata terhadap kerumunan orang, yang berkemah di dekat Sana'a University.
Pasukan bersenjata berat juga telah dikerahkan di kota selatan Aden.
Para pengunjuk rasa masih tetap menyerukan Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mundur setelah 32 tahun berkuasa. (Redaksi HASMI/eramuslim)