Bogor-HASMI.org| Kemarin, Jum’at 25 Januari 2013 Ketua MUI Kota Bogor (KH. Adam Ibrahim -Hafizhahullah-) menyampaikan khutbah tentang empat poin penting yang patut di renungkan serta diperhatikan oleh segenap kaum Muslimin.
Poin Pertama :
- Senantiasa Bersyukur Kepada Allah –Subhanahu wa ta’ala-
Diawal khutbah jum’at yang di adakan di Masjid Raya HASMI (Ali Bin Abi Thalib), dengan santun pentolan MUI Kota Bogor tersebut menyampaikan kepada segenap jama’ah yang hadir agar senantiasa bersyukur kepada Allah –Sbhaunahu wa ta’ala-.
Karena sampai saat ini, sampai detik ini kita masih diberikan ikmat oleh Allah –Sbhaunahu wa ta’ala-. Sehingga kita masih bisa menghadiri shalat Jum’at ini.
“Hadirin Kaum Muslimin sidang jum’ah -Rahimakumullah- marilah terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah –Subhanahu wa ta’ala- Alhamdulillah… wa Syukru ‘ala ni’amillah kiranya Allah berkenan memberikan nikmat yang besar kepada kita” tandasnya.
Shalat Jum’at yang dihadiri oleh puluhan jama’ah dan di hadiri oleh Ustadz. Dr. Muhammad Sarbini. M.H.I -Hafizhahullah- dan Ustadz. Abu Muhammad al-Katsiri -Hafizhahullah- tersebut berlangsung dengan sangat khidmat dan penuh kekhusyuan.
Dalam khutbahnya juga KH. Adam Ibrahim -Hafizhahullah- menyampaikan bahwa kita harus bersyukur kepada Allah karena sampai saat ini kita masih diberikan nikmat umur oleh Allah –Subhanahu wa ta’ala- karena batas maksimal umur ummat Nabi Muhammad –Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- itu hanya sampai antara 60 s/d 70 tahun saja.
“Tadi saya mengawali khutbah ini dengan bersyukur kepada Allah karena umur kita sampai kepada Tahun Baru Islam 1434 H sampai kepada tahun baru Masehi 20013 apa lagi bagi bapak-bapak yang sudah sepuh seperti saya yang usianya sudah 60-70 waduhh… Syukurna Oge Kudu Sabaraha* (Syukurnya juga harus berapa banyak* Red)”. Tegasnya.
“Biasanya yang panjang umurnya itu ‘Kiyai’, Ustadz, Kiyai besar, karena masih dibutuhkan oleh Ummat sementara penggantinya belum siap. Dan yang menyiapkan pengganti-pengganti itu (Yayasan) Al-Huda ini barangkali”. Tambahnya.
KH. Adam Ibrahim -Hafizhahullah- mencontohkan sebuah bentuk syukur yang sangat salah yang telah dilakukan oleh sekelompok masyarakat Jakarta. Mereka berpesta pora dengan membakar kembang api serta di temukan banyak kondom berserakan dipagi harinya. Sehingga masyarakat Jakarta mendapat peringatan dari Allah –Subhanahu wa ta’ala- berupa banjir yang sangat dahsyat.
“Bukan Hukuman. Saya menilai itu peringatan dari Allah –Subhanahu wa ta’ala- belum pernah Jakarta dibanjiri seperti itu. Siapa, yang menerima semua itu adalah Ummat Islam.”Tandasnya.
Poin Kedua :
- Jagalah Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah –Subhanahu wa ta’ala-
Kita sebagai seorang Muslim yang ta’at seharusnya menjaga ketakwaan kita dimanapun kita berada.
“Jadi pesan Allah –Subhanahu wa ta’ala- ‘Ittaqillaha Haitsu ma Kunta’ jaga, pelihara keimanan dan ketaqwaan setiap saat, setiap waktu, setiap minggu, setiap tahun.” Tegasnya.
Point Ketiga :
- Hendaknya seorang Mukmin mempersiapkan perbekalannya untuk di akherat kelak
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Muslim yang cerdas adalah ia yang senantiasa mempersiapkan perbekalannya untuk kehidupan akhirat.
“Hendaklah setiap diri memikirkan, merenungkan, menghitung-hitung apa saja yang sudah aku lakukan di masa yang sudah lalu demi untuk keselamatan kamu dimasa yang akan datang yaitu di akherat. Oleh karena itu begitu datangnya berganti hari, berganti minggu, berganti bulan, berganti tahun kita Ummat Islam di perintahkan oleh Allah untuk muhasabah, untuk mengevaluasi dan salah satu yang harus di evaluasi adalah amal…” Kembali menegaskan.
“Didalam beramal seorang Mu’min tidak boleh berpikir ‘Bagaimana nanti’ tetapi harus berpikir ‘Nanti bagaimana’ sebab kalo berpikir ‘Bagaimana nanti’ hasilnya pasti ‘amburadul’ … tapi kalo berpikir ‘Nanti bagaimana’ pasti sebelumnya diperhitungkan”. Tambahnya
Poin Keempat :
- Jangan Lupakan Allah –Subhanahu wa ta’ala-
Seorang Muslim tidak selayaknya melupakan Allah –Subhanahu wa ta’ala- kerena ketika kita mengingat Allah –Subhanahu wa ta’ala- Allah pasti akan mengingat kita. Dan sebaliknya, ketika kita melupakan Allah –Subhanahu wa ta’ala- Allah pasti akan melupakan kita.
“Jangan coba-coba melupakan Allah, lama-lama kita akan dilupakan oleh Allah –Subhanahu wa ta’ala- tetapi kita diperintahkan oleh Allah untuk lebih banyak ingat. Orang yang melupakan Allah termasuk orang yang fasik. Kata Allah di dalam al-Qur’an : ‘Ulaaika Humul Faasiquun’” Tandasnya.
Secara ringkas Empat Pesan Penting yang disampaikan Oleh Bpk. KH. Adam Ibrahim tersebut adalah :
- Senantiasa Bersyukur Kepada Allah –Subhanahu wa ta’ala-
- Jagalah Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah –Subhanahu wa ta’ala-
- Hendaknya seorang Mukmin mempersiapkan perbekalannya untuk di akherat kelak
- Jangan Lupakan Allah –Subhanahu wa ta’ala-
Semoga Bermanfaat…
.:: Wallahu Ta’ala ‘Alam ::.