Cerdas Memilih Komunitas
Dewasa ini banyak sekali bermunculan berbagai macam komunitas. Mulai dari komunitas para bapak, anak-anak, remaja, ibu rumah tangga, dan lain sebagainya. Selain di dunia nyata, di dunia maya pun ternyata menyimpan banyak sekali komunitas. Komunitas tersebut merebak di dunia maya bagaikan jamur di musim penghujan. Bahkan, akun, nomor, e-mail kita seringkali dimasukkan ke dalam suatu komunitas dunia maya tersebut tanpa verifikasi dari kita terlebih dahulu. Runyam memang jadinya.
Pembaca yang budiman, Alloh subhanahu wata’ala sendiri telah menciptakan manusia bersuku dan berbangsa-bangsa agar mereka berinteraksi satu samaa lain. Artinya, bersosialisasi merupakan kebutuhan pokok hidup manusia. Berawal dari bersosialisasi inilah manusia mulai membutuhkan komunitas untuk bisa lebih eksis. Hanya saja, banyak sekali komunitas yang justru merugikan dan menjerumuskan manusia ke dalam jurang kerugian di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, kita dituntut untuk cerdas dalam memilih komunitas.
Berikut ini beberapa poin yang bisa membantu Anda bersikap cerdas dalam memilih komunitas.
- Cermatilah visi dan misinya
Meskipun terkadang visi dan misi komunitas tidak tertulis, akan tetapi setiap komunitas pasti memiliki visi dan misi mengapa dibuat atau didirikan komunitas tersebut. Anda bisa menggali dari berbagai website, surat kabar, medsos, atau bertanya langsung kepada salah satu anggota yang telah bergabung. Komunitas yang sudah solid biasanya memiliki agenda dan target yang sudah tersusun rapi. Jadi, bukan hanya sekedar grup di dunia maya saja.
Mencermati visi dan misi komunitas sebelum bergabung akan membentengi diri kita dari berbagai macam kerugian. Seperti kerugian waktu, tenaga, pikiran atau kerugian finansial. Dari visi, misi, dan aksi sebuah komunitas, kita bisa menimbang untuk ikut bergabung atau tidak. Sebagai seorang muslim timbangan pertama yang harus kita gunakan adalah timbangan agama. Tentu agama Islam yang benar sesuai dengan pemahaman Rosulullah dan para sahabatnya. Bukan agama Islam yang dipahami menurut pemahaman liberal, adat, atau hawa nafsu manusia. Jadi, jangan sampai kita bergabung dengan grup/komunitas yang merusak akidah dan agama kita. Betapa banyak komunitas di sekitar kita hanya sekedar komunitas semu yang untuk berfoya-foya, berhura-hura, dan menghabiskan umur saja.
- Perhatikanlah motif apa Anda bergabung dalam komunitas tersebut?
Niat adalah salah satu poros utama yang menentukan baik dan buruknya aktivitas manusia di sisi Alloh. Niat akan menjadi seolah seperti “mesin” pengganda pahala kebaikan bagi pemiliknya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang mereka niatkan. Ada orang yang bergabung dengan sebuah grup/komunitas dunia maya hanya ingin mendapatkan jodoh. Tidak jarang mereka menyamar dengan foto profil wanita berjilbab bahkan bercadar. Tujuannya agar bebas masuk ke grup-grup akhwat dan umahat. Culas sekali orang seperti ini. Jadi jangan mudah percaya hanya dengan tampilan foto profil yang banyak menipu dan merayu. Tidak sedikit juga orang yang masuk dalam grup/komunitas untuk menginteli umat Islam demi mengemis uang busuk yang dijanjikan oleh musuh-musuh Alloh.
Motif atau niat seseorang akan mempengaruhi aktivitas seseorang. Sebagai seorang muslim tidak selayaknya meniatkan aktivitasnya bukan untuk beribadah kepada Alloh. Niatkanlah sejak awal karena Alloh dan untuk Alloh dalam kegiatan apapun. Seandainya kenikmatan dunia tidak kita dapati, maka insyaAlloh kenikmatan akhirat kita tidak akan luput dari kita.
- Berikan yang terbaik jika Anda telah bergabung.
Jangan ragu untuk memberi yang terbaik karena engkau akan diberi yang lebih baik dari terbaik yang engkau miliki. Jangan bimbang untuk banyak memberi karena engkau akan diberi lebih banyak dari yang kau berikan. Ketika seseorang berbuat baik untuk orang lain sebenarnya ia berbuat untuk dirinya sendiri. Alloh berfirman:
إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ
“Jika kalian berbuat baik (berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri dan jika kalian berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi diri kalian sendiri…”
(QS.al Isro: 7)
Memberikan yang terbaik adalah bentuk kecerdasan dalam berkomunitas. Jika ia berinfak maka infak yang terbaik. Jika berpendapat maka pendapatnya adalah pendapat yang brilian. Bahkan, ketika membagi postingan di dalam komunitas, ia tidak asal menyebar semua yang ia dapat. Namun, benar-benar postingan terbaik dan bermanfaat.
- Manfaatkanlah komunitas untuk mendulang kebaikan
Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dan raih dalam hidup berkomunitas. Kemajemukan potensi yang bersinergi satu sama lain akan melahirkan kesuksesan-kesuksesan besar yang tidak mungkin dicapai ketika seorang hidup sendirian. Di dalam komunitas yang baik spirit kita bisa terjaga. Paling tidak ada teman yang mengingatkan kita untuk eksis. Selain itu, manfaat duniawi yang riil sangatlah banyak. Kita bisa silaturahmi dalam acara komunitas, menawarkan produk atau jasa yang kita miliki, berbagi ilmu dan nasihat, bahkan fundraising untuk amal-amal social bagi kepentingan kaum muslimin di berbagai tempat.
- Perbanyaklah belajar kebaikan dari orang lain.
Banyak orang menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran hanya untuk berkomentar bahkan berdebat di berbagai grup. Akhirnya, waktunya terbuang sia-sia dan ujung-ujungnya penyesalan yang tiada berguna. Alangkah bijaknya jika sebaiknya kita banyak belajar dari orang lain. Jangan malu belajar kebaikan dari orang lain meskipun orang tersebut lebih muda dari kita. Apalagi yang jelas lebih berilmu daripada kita. Ambillah kebenaran dari siapa saja meskipun terkadang mereka berbeda pendapat dengan diri kita.
Semoga beberapa hal tersebut bisa membantu kita berfikir cerdas dan bertindak tangkas dalam hidup berkomunitas.
Wallahu’ alam.
Disusun Oleh: Abu Azzam Hawari, Lc., M.E.I.