YERUSSALEM – Dengan berkedok respons baik terhadap keanggotaan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan (UNESCO). Israel ternyata telah mencanangkan bahkan mempercepat pembangunan terhadap 2.000 Pemukiman di Tepi Barat.
Perlakuan biadab mereka ini langsung membuat warga Palestina yang ada di Kota Ramallah marah. Dan rencana ini ternyata muncul ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat khusus setelah menyaksikan penerimaan Palestina dalam keanggotaan UNESCO.
Dengan fitnahannya salah satu pejabat Israel berkata “Anda tidak akan dapat menuntut warga Israel untuk menahan diri ketika Palestina terus bertindak sewenang-wenang,”, seperti dikutip Reuters, Rabu (2/11/2011).
“Kami sudah menyetujui, langkah ini kami anggap sebagai hukuman setelah adanya voting di UNESCO. Kami akan mempercepat pembangunan 2.000 rumah, 1650 rumah akan ada di Yerusalem Timur dan sisanya di Maaleh Adumim dan Efrat,” tandasnya.
“Kami juga berniat untuk membekukan bantuan ke Otoritas Palestina,” ucap pejabat Israel tersebut.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mulai melakukan perjalanannya ke PBB ketika menyaksikan adanya kebuntuan dialog antara Israel dan Palestina. Selain meminta pengakuan dan keanggotaan PBB, Palestina juga mendapatkan status keanggotaan di UNESCO lewat voting yang dilakukan Senin kemarin di Paris, Prancis.
Amerika Serikat (AS) dan Israel merupakan pihak yang tidak pernah setuju akan keanggotaan Palestina di PBB atau badan lainnya. Kedua pihak ini masih menganggap keanggotaan tersebut akan merusak dialog perdamaian.
Meski demikian, Palestina sudah menyatakan kelelahannya dalam segala macam dialog dengan Israel yang difasilitasi AS. Tak ada satu pun dialog yang menguntungkan Palestina dan Israel juga tetap melanjutkan proyek pembangunan pemukiman itu. (Redaksi-HASMI/ok)