Suriah-HASMI.org|Presiden Suriah Basyar al-Asad menegaskan bahwa dirinya tidak akan melepaskankan jabatannya sebagai presiden Suriah selamanya. Dia menganggap bahwa perlawanan yang dilakukan rakyatnya tidak akan menuaikan hasil, dan sebaliknya kekuatan pasukannya semakin meningkat dan tidak bisa dikalahkan.
Hal ini dia katakan, saat wawancara dengan seorang wartawan majalah “al-Ahram al-Arabi” Usamah ad-Dalil, yang diterbitkan pada hari Kamis ini. dan wawancara ini bagi Asad merupakan wawancaranya yang pertama dengan surat kabar Arab sejak lebih dari Sembilan tahun yang lalu.
Dalam wawancara tersebut Asad menjelaskan tentang kondisi terkini krisis yang terjadi di negaranya. Dimana saat ini di negaranya sedang berlangsung pertempuran antara pasukannya dengan pasukan kemerdekaan Suriah. Dalam hal ini Asad sesumbar, bahwa para gerilyawan tidak akan berhasil mengalahkannya. Dan dia tetap akan melanjutkan kepemimpinannya terhadap Suriah, selama tidak ada pemilihan presiden yang diselenggarakan secara resmi oleh Negara.
Reporter surat kabar tersebut Usamah ad-Dalil menjelaskan kepada situs “Islamtoday” via handphone, bahwa presiden Suriah mengungkapkan keinginan dan niatnya untuk melakukan dialog politik terbuka dengan semua kelompok gerilyawan, dengan catatan semua kelompok ini asli dari Suriah. Dan pada saat yang sama dia juga menolak campur tangan asing dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan masalah ini.
Dia juga mengatakan, bahwa para tentara Suriah sudah dibekali dengan senjata tercanggih buatan Rusia. dan kemungkinan besar krisis Suriah ini tidak akan terselesaikan secara Internasional. Karena Rusia dan China masih tetap di atas pendiriannya dalam menggunakan hak vetonya dan akan menentang siapa saja yang tidak setuju dengan rezim Asad di hadapan Dewan Keamanan PBB . (Islamtoday, Hasmi.org)