Bantulah SUAMIMU Di Jalan Allah Subhanahu Wata’ala

Sungguh menakjubkan keadaan seorang wanita yang merasakan kebahagiaannya terletak pada upaya beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan membahagiakan suaminya.

“ Hendaklah salah seorang diantara kalian menjadikan hatinya bersyukur (kepada Allah) dan mengambil istri yang beriman yang dapat membantu kepentingan akhiratnya.” (HR. Ibnu Majah, Tirmizi, dan Ahmad).

Maksud hadits tersebut adalah agar setiap Muslim hatinya penuh syukur kepada Allah, lisannya selalu penuh ucapan nama Allah, dan memilih istri yang beriman agar membantunya dalam beragama dengan baik.

Yang dimaksud dengan hati yang selalu bersyukur adalah hati yang tidak pernah menyesali hal buruk yang menimpanya atau tidak cepat berputus-asa dalam menghadapi cobaan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Sebaliknya, ia selalu dekat kepada Allah walaupun hidup dalam berbagai kesulitan. Lisannya selalu menyebut nama Allah, maksudnya selalu ingat Allah dalam keadaan susah atau-pun senang, dalam keadaan kaya atau-pun miskin, dalam keadaan sendiri atau-pun di tengah-tengah orang banyak. Adapun memilih istri yang beriman adalah memilih istri yang beragama dan berakhlak baik agar bisa membantu dirinya melaksanakan perintah-perintah agama, sehingga kelak berbahagia dan selamat di akhirat.

Sahabat mu’minah, berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di atas kami berpesan kepadamu. Bantulah suamimu di jalan Allah Subhanahu Wata’ala sebagai seorang istri. Anti harus selalu memperhatikan tanggungjawab untuk melaksanakan shalat wajib, mengeluarkan zakt, melaksankan puasa Rhamadhan, menunaikan haji bila telah mampu, dan ibadah yang lainnya. Suami tidak boleh dibiarkan lalai mengerjakan kewajiban-kewajiban pokok tersebut karena tuntutan kesibukan. Anti harus menyadari banyak suami lupa akan kewajibannya menjalankan perintah agama karena godaan dunia.

Alangkah indahnya gambaran yang di sebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tentang sepasang suami istri yang saling membantu dalam keta’atan. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “ Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang berdiri di waktu malam untuk shalat, lalu di bangunkan istrinya untuk shalat, jika dia enggan maka dia percikan air di wajahnya. Semoga Allah juga merahmati seorang istri yang bangun malam untuk shalat, lalu dia membangunkan suaminya untuk shalat, jika dia enggan, maka sang istri memercikan air di wajah suaminya.” (HR. Abu Dawud)

Anti tidak perlu merasa kecil hati sebagai istri untuk mengingatkan kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran suami atas norma-norma agama, kiranya kita dapat belajar dari sejarah kehidupan para istri yang beriman kepada Allah. Hendaklah kita dapat mengikuti jejak Asyiah, meskipun suaminya Fir’aun bebuat dzalim dan mengaku dirinya sebagai tuhan, ia terang-terangan menunjukan keimanannya. Dengan penuh keberanian Asyiah mengingatkan Fir’aun bahwa tuhan yang sebenarnya adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta manusia. Tidak sepaerti dirinya yang tidak dapat menciptakan apa-apa. Ia-pun mengingatkan suaminya bahwa Allah-lah yang berhak di sembah serta di patuhi perintah dan larangan-Nya, sedangkan manusia tidak ada yang berhak di sembah dan di patuhi segala kemauannya  seperti yang Fir’aun inginkan. Kaum istri perlu menyadari bahwa dengan membiarkan suami terkungkung dalam kesesatan dapat menjadikan jiwa mereka tertekan, hingga akhirnya tidak mampu berbuat apa-apa dengan membiarkan dosa-dosa yang terjadi.

WALLAHU ‘ALAM

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *