Pertanyaan:
Assalamu’alaikum wr wb..
Bagaimana caranya untuk meningkatkan ketakwaan saya ini yang hampir tersesat. Jadi perasaan hati saya ini mengganggap apa yang saya lakukan d jalan Alloh saya merasa percuma. Karena dosa yang saya lakukan.
Mohon perncerahannya?
Saeful Alam
Jawaban:
Waalaikumsalam warohmatulloh wa barokatuh..
Alhamdulillah wassolatu wassalam ala Rosulillah amma ba’du:
Ketakwaan seseorang bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana keimanan. Ketakwaan bertambah dengan amal solih dan berkurang dengan kemaksiatan.
Agar kita memiliki ketakwaan yang berkualitas, maka kita harus melakukan langkah-langkah berikut:
- Meningkatkan ketaatan pada Allah dan mengikhlaskan kepadaNya.
- Meyakini baha dunia ini fana dan menyingkirkan kecintaan berlebih padanya
- Meyakini kekekalan akhirat dan mempersiapkan diri memasukinya
- Berusaha keras untuk melaksanakan puasa sunnah, dengan puasa ini Allah akan menolong hambanya untuk mudah melaskanakan ketaatan
- Berakhlak dengan akahlak yang baik
- Bertafakur dengan ciptaan-Nya yang agung
- Mengikuti sunnah nabi dan menjauhi amalan bidah yang sesat.
Jika seorang hamba melakukan hal ini, maka ia akan merasakan biah manis ketakwaan yaitu:
- Mendapat kecintaan Allah.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِين
“Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”. (Qs. ali Imron [3]: 76)
- Mendapatkan surga-Nya.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) syurga-syurga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya” (Qs. al-Qolam [68]: 34)
- Selamat dari neraka pada hari kiamat.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِي
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam Keadaan berlutut. (Qs. Maryam [19]: 72)
- Sukses dan beruntung di dunia dan akhirat.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“Barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan” (Qs. an-Nur [24]: 52)
- Sebab diterima amal solih,
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa” (Qs. al-Maidah [5]: 27) - Takwa adalah bekal terbaik untuk perjalanan seorang hamba menuju Allah.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
“Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.” (Qs. al-Baqoroh [2]: 197)
- Takwa adalah sebab diampuninya dosa seorang hamba,
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً*يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Qs. al-Ahzab [33]: 70-71)
Dan keistimewaan takwa lainnya. adapun dosa, maka setiap manusia pasti berdosa, bapak kita Adam alaihissalam pun berdosa. Akan tetapi perbuatan doas itu menjadi tidak tercela ketika diiringi dengan taubat kepada Allah. karena Dia maha penerima taubat. Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. az-Zumar[39]:53)
Wallahualam