Pertanyaan:
Assalamu’alaikum ustadz..
Mau nanya sekarang saya lagi deket sama perempuan yang notabennya dari keluarga broken home. Pas dia kecil, ortunya udah cerai dan gak tau bapaknya dimana terus mamahnya nikah lagi udah nikah cerai lagi. Dan sekarang nikah lagi. Apa itu bakalan terjadi sama anak-anaknya juga Pak Ustadz??
Haturnuhun Ustadz..
Diantos jawabannya.
M. Rizki Bakti – Kota bandung, No WA 08xxx221xxx5
Jawaban:
Buah biasanya jatuh dekat pohonnya. Sifat anak pun biasanya tidak berbeda jauh dari kedua orang tuanya. Anak yang solih biasanya dididik oleh orang tua yang solih dan anak yang fasik biasanya dididik oleh orang tua yang fasik. Rosululloh sholallohu ‘alaihiwasallam bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ
“Seseorang sama dengan agama kawan dekatnya, maka perhatikanlah dengan siapa dia berkawan.”
(HR. Ahmad)
Dan kedua orang tua adalah kawan terdekat bagi anak-anaknya. Sehingga orang tua dapat merubah kesucian fitrah yang dimiliki anaknya ketika lahir sehingga sang anak bisa menjadi kafir karenanya. Rosululloh sholallohu ‘alaihiwasallam bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Tak ada seorang pun yang lahir kecuali ia dilahirkan di atas fitrah (islam), Lalu kedua orang tuanya yang menjadikan dia Yahudi, nasrani atau majusi.” (HR. Bukhori)
Kedua hadis ini menjadikan petunjuk bahwa sifat anak biasanya akan mengikuti sifat kedua orang tuanya. Akan tetapi bisa jadi orang tua tersebut kafir dan bermaksiat kepada Alloh subhanahu wata’ala, akan tetapi sang anak menjadi anak yang solih dan solihah, beriman dan mengabdi kepada Alloh subhanahu wata’ala ini pun bisa terjadi.
Seperti kekufuran orang tua Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, tidak menjadikan sang putra kufur, bahkan dia menjadi manusia yang sangat mulia di hadapan Alloh subhanahu wata’ala dan di hadapan manusia.
Wallahualam..