Pertanyaan:
Dengan adanya pemilahan tauhid ini, ada pendapat yg mengatakan bahwa orang kafir yg mengetahui adanya Allah maka termasuk dalam Ahli Tauhid (Rububiyah). Apa dapat dibenarkan ?
Jawaban:
Keseluruh bagian tauhid (tauhid rububiyah, uluhiyah dan asma wa sifat) saling terkait satu sama lainnya. Jika satu bagiannya tidak ada, maka tidak ada keimanan dan ia bukanlah seorang muwahhid (orang yang menauhidkan Alloh Ta’ala).
Jika seseorang mengaku mengimani rububiyah Alloh ‘azza wa jalla, maka ia pun harus mengibadahi-Nya dan mengimani asma wa sifat-Nya. Jika tidak, maka pengakuannya adalah pengakuan palsu lagi dusta dan ia masih tetap seorang kafir dan bukan seorang muslim.
Alloh Ta’ala berfirman,
{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ}
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Alloh.” Katakanlah: “Maka patutkah kalian mengambil pelindung-pelindung selain Alloh, padahal mereka tidak mampu memberikan manfaat dan tidak (pula) mampu menimpakan kemudharatan bagi diri mereka sendiri?.” Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Alloh yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Alloh adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
(QS. Ar-Ra’du: 16)
Wallohu A’lam