Tidak kita pungkiri bahwa si kecil (anak-anak yang masih memiliki usia di bawah 15 tahun) tetap menjadi bagian dari sebuah keluarga serta bagian penting yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat. Di usianya, mereka masih terus mencari jati diri dengan membaca, mempelajari apa-apa yang mereka dapatkan dalam kehidupannya sehari-hari. Sadar ataupun tidak akhlaq kedua orang tua bagi mereka adalah cerminan dan sangat potensial bagi pembentukan akhlaq mereka nantinya.
Seorang shohabah 'Amr bin Abi Salamah di usianya yang sudah tidak dibilang anak muda lagi, masih saja terngiang-ngiang pesan yang disampaikan Rosululloh صلى الله عليه و سلمkepadanya saat ia masih kecil.
عن عمر بن أبي سلمة رضي الله عنه قال : كنت غلاما في حجر رسول الله صلى الله عليه و سلم وكانت يدي تطيش في الصحفة . فقال لي رسول الله صلى الله عليه و سلم : [ يا غلام سم الله وكل بيمينك وكل مما يليك ] متفق عليه
Dari Umar bin Abi Salamah رضي الله عنهberkata: Dahulu sewaktu aku masih kecil berada dalam asuhan Rosululloh صلى الله عليه و سلم (di saat makan) tanganku menerawang di antara piring-piring. Kemudian Rosululloh صلى الله عليه و سلمberkata kepadaku: "wahai ghulam (panggilan sayang bagi anak kecil.red) katakanlah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makan-makanan yang dekat denganmu". HR. Bukhori Muslim.
Dari hadits yang diriwayatkannya sendiri, seluruh kaum muslimin dapat mengetahui bagaimana Rosululloh صلى الله عليه و سلم bersikap terhadap pemilik hati yang sensitif. Rosululloh صلى الله عليه و سلمmenggunakan panggilan yang lembut dengan gaya bahasa yang beliau صلى الله عليه و سلمgunakan untuk memanggil 'Amr bin Abi Salamah رضي الله عنه, bukan hanya itu pesan yang disampaikan oleh rosululloh صلى الله عليه و سلم punmenggunakan bahasa yang sangat mudah dipahami bagi sang anak.
Sudahkah kita mencontoh akhlaq beliau صلى الله عليه و سلم…???
Sudahkah kita bersikap lemah lembut terhadap sang buah hati…???
Bukankah satu atau 2 gelas yang mereka pecahkan ketika mereka sedang asyik bermain tidak akan pernah kembali…???
Tapi ucapan atau kata-kata kasar yang kita berikan senantiasa melekat kuat dalam hati-hati mereka…?
Memori yang mereka miliki masih sangat bersih untuk menampung segala apa yang kita berikan. Memori yang mungkin tidak mudah untuk diformat ulang. Itulah mereka, Sang pemilik hati yang penuh dengan kesensitifitasan. Belum terlambat bagi kita untuk memulai memuliakannya dengan meniatkan ittaba' kepada sunnahnya صلى الله عليه و سلم dan mulai memupuk rasa kasih sayang yang tak terbatas hanya pada hari 14 Februari. Karena Islam tidak pernah membatasi manusia untuk saling menyayangi sesamanya terlebih pada si kecil.