Saat kita menyaksikan sebuah kejadian besar perpolitikan atau sosial kemasyarakatan, sering kita dengar sebuah ungkapan “Wah ada konspirasi nih”.
Ada apa sebenarnya dengan konspirasi?
Dalam terminologi orang-orang ilmiyyah, teori persekongkolan atau teori konspirasi (dalam bahasa inggris, conspiracy theory) adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sisial, atau sejarah) adalah suatu rahasia, dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator belakang layar yang memanipulasi kejadian-kejadian politik.
Sebagai orang beriman, kita harus yakin dengan berita-berita wahyu. Kalamulloh dan hadis Rosul-Nya adalah sumber utama seorang muslim.
Makar… ya makar… itulah bahasa yang diperkenalkan wahyu Alloh subhanahu wata’ala tentang konspirasi. Namun demikian kata makar memiliki makna terbuka, bisa positif atau negatif, walaupun kata ini lebih banyak digunakan untuk hal yang negatif. Mahmud bin Abdurrozzaq berkata tentang kata Makar:
فالمكر هو التدبير في الخفاء بقصد الإساءة أو الإيذاء وهذا قبيح مذموم
“Makar adalah usaha tertata secara sembunyi-sembunyi untuk suatu tujuan buruk atau bahaya. Inilah makar tercela..” (Asmaullohil Husna, Mahmud bin Abdurrozzaq : 31/49).
Alloh subhanahu wata’ala telah banyak menjelaskan tentang bukti nyata adanya fakta konspirasi di dalam kehidupan ini. Yaitu konspirasi Iblis dan semua tentaranya dari bangsa manusia yang berusaha menduduki shirotul mustaqim.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan sungguh orang-orang kafir sebelum mereka (kafir mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah ada dalam kekuasaan Alloh. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu.”
(QS. Ar- Ra ‘d: 42)
Sebuah kepastian, konspirasi telah dilakukan Iblis kepada Adam ‘alaihissalam dan istrinya. Konspirasi telah dilakukan kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam untuk menjadi paganisme hina.
Nuh berkata:”Ya Robbku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, Dan melakukan tipu daya yang amat besar”. Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) ilah-ilah kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.”
(QS. Nuh [71] : 20-23 )
Ibnu `Abbas rodhiyallohu ‘anhu berkata ketika mentafsirkan ayat di atas :
أَسْمَاءُ رِجَالٍ صَالِحِينَ مِنْ قَوْمِ نُوحٍ فَلَمَّا هَلَكُوا أَوْحَى الشَّيْطَانُ إِلَى قَوْمِهِمْ أَنْ انْصِبُوا إِلَى مَجَالِسِهِمْ الَّتِي كَانُوا يَجْلِسُونَ أَنْصَابًا وَسَمُّوهَا بِأَسْمَائِهِمْ فَفَعَلُوا فَلَمْ تُعْبَدْ حَتَّى إِذَا هَلَكَ أُولَئِكَ وَتَنَسَّخَ الْعِلْمُ عُبِدَتْ
“Semua ini adalah nama para tokoh yang sholih di kalangan kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Tatkala mereka telah mati, syaithon memberikan wahyu kepada kaum mereka ‘hendaklah kalian mendirikan patung–patung sebagai monument di tempat–tempat perkumpulan kalian dan namailah dengan nama-nama mereka, lalu merekapun melakukannya. Akan tetapi pada saat itu belum disembah, sampai di saat mereka mati dan ilmu (agama pun) dilupakan, saat itulah patung-patung tersebut disembah”.
(HR. Al Bukhori dalam Shohihnya, Kitab At Tafsir Bab 4920 )
Konspirasi telah dilakukan oleh kaum kafirin untuk menjegal Islam, jalan keselamatan dan kebahagiaan.
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Qurais) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Alloh menggagalkan tipu daya itu. Dan Alloh sebaik-baik Pembalas tipu daya.”
(QS. Al-Anfaal : 30)
Konspirasi memang ada, konspirasi dilakukan oleh para penjegal Islam. Konspirasi menjauhkan anak Adam dari jalan surga. Konpirasi menjerumuskan insan ke alam neraka. Akan tetapi Alloh subahanhu wata’ala Pemilik dan Pengatur segala alam semesta. MakarNya jauh lebih mulia. Jauh lebih hebat dan perkasa.
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Alloh membalas tipu daya mereka itu. Dan Alloh sebaik-baik pembalas tipu daya.
(QS. Ali Imron : 54)