TUNISIA – Penghinaan terhadap Islam kini kian merebak seakan telah berada pada tahap penentangan bahkan peperangan. Sehingga mereka yang benci terhadap islam pun tak hentinya menyerang Islam dari berbagai lini kehidupan.
Tidak kurang dari 300 pemrotes menyerbu kantor pusat sebuah stasiun TV swasta di ibukota Tunisia, untuk melakukan protes karena menayangkan film animasi Iran yang controversial dan melecehkan Islam yang menggambarkan Allah.
“Tiga ratus orang menyerang kantor kami dan mencoba untuk membakar kantor,” kata Presiden Nessma Nebil Karouni kepada AFP pada hari Ahad, 9 Oktober.
Juru bicara kementerian dalam negeri, Hichem Meddeb, mengkonfirmasi insiden itu dan mengatakan bahwa sekitar 100 orang telah ditangkap.
“Sekitar 200 orang dari kelompok Salafi yang kemudian bergabung dengan ratusan orang lainnya menuju ke Nessma untuk menyerang stasiun televisi itu. Pasukan keamanan masuk dan mengahancurkan pagar betis,” katanya kepada AFP.
Kemarahan kaum Muslim telah meningkat setelah penayangan “Persepolis”, sebuah film animasi tentang revolusi Syi’ah Iran pada Jum’at Malam.
“Persepolis” adalah fitur animasi Prancis-Iran yang diakui dunia internasional berdasarkan otobiografi Marjane Satrapi dan novel grafis eponymous.
Animasi tersebut menggambarkan hari-hari terakhir rezim Syi’ah Iran yang didukung AS dan revolusi 1979 yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeiny melalui mata seorang gadis muda. Penyiaran film tersebut dalam dialek lokal merupakan yang pertama di Tunisia.
“Setelah kami menyiarkan ‘Persepolis’ pada hari Jumat, ada pesan yang diposting di Facebook menyerukan Nessma akan dibakar dan wartawan kami akan dibunuh,” kata Karoui.
Meski demikian, Karoui tetap akan mempertahankan program tersebut dan mengatakan ia siap menghadapi konfrontasi demi mempertahankan pesan kebebasan saluran televisinya.
“Kami terbiasa dengan ancaman tetapi yang mengkhawatirkan adalah bahwa kali ini mereka menaruh kata-kata ke dalam tindakan,” katanya.Namun Nessma adalah saluran progresif di Maghreb dan kami tidak akan tergoyahkan. Kami akan meneruskan untuk program apa pun yang kami pilih.” kata Karoui.
Sebelumnya Nessma juga pernah menuai gugatan dari sekelompok pengacara karena menayangkan film berseri Iran bulan Ramadhan lalu, namun stasiun TV swasta itu tetap melanjutkan penayangan film yang bercerita tentang keluarga Syiah Iran tersebut. (Redaksi-HASMI/VO).